Asal mula nama Pacarpeluk sendiri masih belum jelas dari mana. Menurut salah seorang warga, waktu awal pembabatan hutan banyak dijumpai pohon atau kembang pacar yang biasanya dibuat untuk pitek (pewarna kuku). Akhirnya daerah itu dinamakan Dusun Pacar.

MEGALUH, MSP – Setiap desa di sebuah daerah pasti mengandung keunikan arti masing-masing, karena perbedaan bahasa, adat istiadat ataupun perbedaan gaya hidup, menjadikan nama-nama tersebut terdengar unik, aneh dan lucu. Penamaan sebuah desa mungkin tergantung dari awal penemunya terdahulu lalu ia memberi nama desa tersebut.

Ada sebuah desa bernama Pacarpeluk di Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Nama desa ini sangat membuat orang yang pernah mendengar namanya merasa geli bahkan heran dan bertanya-tanya. Jika sekilas dibaca, maka Pacarpeluk berarti dua insan manusia yang sedang berpelukan.

Asal mula nama Pacarpeluk sendiri masih belum jelas dari mana. Akan tetapi konon menurut cerita dari Mbah Kaseman (63), sebelum menjadi Desa Pacarpeluk, dahulu kala daerah ini berupa hutan belantara. Pada suatu waktu ada seorang pengembara bernama Mbah Wonoyudho dari Jepara, Jawa Tengah berniat untuk membabat alas yang akan dijadikan tempat tinggal atau pemukiman.

“Ini menurut cerita orang-orang dan mbah saya dulu, waktu awal pembabatan hutan banyak dijumpai pohon atau kembang pacar yang biasanya dibuat untuk pitek (pewarna kuku). Akhirnya daerah itu dinamakan Dusun Pacar. Bukan banyak orang pacaran,” kekeh Kaseman.

Selang beberapa waktu, lanjutnya, ada seorang pemuda pengembara yang sosoknya alim ahli dalam semua ilmu agama Islam. Dia juga berasal dari Jawa Tengah dan bermaksud untuk membantu Mbah Wonoyudho untuk membabat hutan. Bersama empat putra dan satu putrinya bernama Kik Liyah yang dijodohkan oleh pemuda alim tersebut, mereka saling bahu membahu dan terus babat alas memperluas wilayah pemukiman dan bercocok tanam.

Pembabatan hutan dilanjutkan ke sebelah utara Dusun Pacar. Disitu Mbah Wonoyudho bersama putra-putri dan menantunya bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang bertapa di bawah pohon mangga. Laki-laki itu memakai kupluk kuncir dengan membawa bekal nasi yang dikepal kemudian dimakan dengan cara dipuluk dengan tangan. Mengetahui kejadian seperti itu maka untuk menandai dusun tersebut diberi nama Dusun Peluk, dari istilah ‘nasi sak kepel-kepel terus dipuluk’.

Setelah Mbah Wonoyudho wafat, perjuangan mengembangkan wilayah pemukiman dan persawahan dilanjutkan oleh anak cucunya. Akhirnya mereka membabat hutan di sebelah timur agak ke selatan Dusun Pacar yang mana pada pembabatan hutan tersebut banyak dijumpai pohon Soko, maka untuk memberi nama daerah itu diambil nama Dusun Soko.

Desa Pacarpeluk sendiri merupakan gabungan dari dua nama Dusun Pacar dan Dusun Peluk. Menurut narasumber lain, penggabungan nama Desa Pacarpeluk pertama kali digagas oleh Mbah Konde selaku pimpinan desa pertama kali. Beliau terkenal sebagai Lurah yang linuwih sakti mandraguna, kaya raya dan disegani baik oleh penduduk desa maupun kaum penjajah Belanda.

Desa Pacarpeluk merupakan desa yang terletak lebih kurang lima kilometer dari pusat Kantor Kecamatan Megaluh. Sekarang ini Desa Pacarpeluk terdiri dari empat dusun yaitu Dusun Pacar, Dusun Peluk, Dusun Soko dan Dusun Tegalrejo. Masing-masing dusun mempunyai sejarah tersendiri. aditya eko
Lebih baru Lebih lama