Juara I kategori guru SD Seleksi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Berprestasi Tingkat Kabupaten Jombang Tahun 2018, Muhammad Janji Haryono, S.Pd Teknologi Informasi (TI) khususnya di sektor pemrograman serta aplikasi komputer dan telpon seluler bisa diolah dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat misalnya pengembangan aplikasi untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

JOMBANG – Teknologi informasi seolah menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Kehadirannya memberikan begitu banyak kemudahan dan manfaat, tergantung penggunaannya.

Di tangan Juara I kategori guru SD Seleksi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Berprestasi Tingkat Kabupaten Jombang Tahun 2018, Muhammad Janji Haryono, S.Pd Teknologi Informasi (TI) khususnya di sektor pemrograman serta aplikasi komputer dan telpon seluler bisa diolah dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat misalnya pengembangan aplikasi untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

Berawal hanya iseng membongkar pasang perangkat keras komputer, kini pria yang akrab disapa Janji ini sudah bisa membuat game berbasis android. Dalam setahun, setidaknya ia mampu membuat sebelas hingga duabelas game, tergantung tingkat kesulitan, ide, serta waktu disela-sela kesibukan utamanya.

Kepiawaian pria 32 tahun ini dalam menciptakan aneka game nyatanya hanya berdasar pengalaman dan belajar secara otodidak dengan membaca beragam tutorial dan menonton video yang banyak tersebar di internet. Selain itu, ia juga memanfaatkan komunitas TI untuk mendapatkan informasi serta ilmu dalam pengembangan aplikasi yang dirancangnya.

“Dalam setiap game atau aplikasi yang sudah saya buat juga selalu ada hubungannya dengan pengembangan keterampilan peserta didik. Keinginannya peserta didik tidak hanya bermain tapi juga terasah keterampilannya,” jelas Janji.

“Sumber idenya, bisa dari adanya permintaan atau dari bisa dari observasi aplikasi atau permainan yang sedang banyak diminati namun belum banyak pembuatnya. Disitu saya mencoba peruntungan dengan membuatnya,” tambahnya.

Sayangnya, beragam game yang sudah Janji ciptakan dan unggah pada toko dalam jaringan online penyedia layanan konten digital tidak ia peruntukkan bagi pangsa pasar Indonesia. Ia lebih memilih menawarkannya pada pangsa pasar luar negeri seperti Australia, Brunei Darussalam, dan Vietnam. Hal ini dilakukannya karena secara pendapatan, menawarkan aplikasi atau game buatannya ke pangsa luar negeri lebih menguntungkan dibanding ditawarkan pada pangsa pasar Indonesia. Bapak dua putra ini mengaku bisa mendapatkan pemasukan sekitar 500 ribu hingga satu juta lima ratus ribu rupiah perbulan.

Kedepannya, selain masih ingin berfokus pada berbagai pengembangan TI alumnus Universitas Negeri Malang ini juga berkeinginan untuk membuat sebuah buku yang tentunya tidak akan jauh dari pengalaman yang sudah dilakoninya. Agar ilmu-ilmu yang sudah didapatkannya dapat juga dipraktikan oleh orang lain. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama