Saya merasa senang adanya Tryout USBN-BK ini. Artinya, fasilitas negara dapat dimanfaatkan dengan maksimal, bukan hanya untuk peserta didik SMP Negeri 1 Megaluh melainkan bagi seluruh peserta didik SDN se kecamatan yang terkenal hasil pertanian berupa semangka dan belewah. – Budi Nugroho –

MEGALUH –
Dampak dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur zonasi sangat dirasakan oleh SMP Negeri 1 Megaluh yakni berkurangnya satu Rombongan Belajar (Rombel). Tidak mengeluh karena aturan baru dalam PPDB, lantas mencari alternatif lain untuk menarik minat peserta didik terhadap sekolah yang berada di Desa Sudimoro tersebut. Diantaranya mengenalkan ke peserta didik di kecamatan wilayah Utara Kota Santri itu melalui Tryout Ujian Sekolah Berbasis Nasional-Berbasis Komputer (USBN-BK).

Kepala SMP Negeri 1 Megaluh, Heri Sukamto, M.Pd mengakui bahwa ide awalnya berangkat dari gagasan civitas sekolah baik guru maupun karyawan. Setelah ditinjau kemampuan perangkat memadai, maka tindaklanjutnya adalah melakukan komunikasi dengan Koordinator Wilayah Kerja (Korwilker) Kecamatan Megaluh. Hal itu dimaksudkan untuk membangun kerjasama agar seluruh SDN Se Kecamatan Megaluh dapat mengikuti Tryout USBN-BK yang dilaksanakan dua hari sebanyak enam sesi.

“Walaupun masih sekedar wacana akan diberlakukan USBN-BK, saya berharap peserta didik jenjang sekolah dasar sudah dikenalkan dengan pola seperti ini,” terang Heri Sukamto di ruang kerjanya.

Selain itu mantan Kepala SMP Negeri 1 Plandaan ini pun berharap, mampu melaksankan Tryout USBN-BK setahun dua kali. Bahkan bisa lebih luas lagi jangkauan pesertanya, bukan sebatas dari jenjang SDN saja. Melainkan MI serta zonasi SMP Negeri 1 Megaluh pun dapat mengikutinya karena memang tidak dibebankan biaya sama sekali alias gratis.

Harapan lain juga disematkan oleh Heri Sukamto yaitu mampu menggaet peserta didik lebih banyak dalam PPDB mendatang. Diketahui bahwa saat PPDB Zonasi tahun pelajaran 2018/2019 sekolah yang dipimpinnya kehilangan satu Rombel, sehingga adanya Tryout USBN-BK diharapkan mampu mengenalkan sekolahnya kepada calon peserta didik baru serta meninggalkan kesan yang baik sehingga memproyeksikan kelanjutan jenjang pendidikan di SMP Negeri 1 Megaluh.

Sementara itu perwakilan Kolwiker Kecamatan Megaluh, Drs. Budi Irawan mengakui menyambut baik upaya SMP Negeri 1 Megaluh. Bahkan pria berpawakan tinggi ini pun melihat bahwa masih banyak peserta didik SDN yang masih belum akrab dengan komputer maupun jenis komputer jinjing. Apalagi di tiap SDN kebanyakkan hanya memiliki dua sampai tiga komputer. Oleh karena itu, tidak akan efektif bila digunakan peserta didik sebagai pembelajaran.

Budi Irawan menyebutkan, “Dari target 20 SDN Se Kecamatan Megaluh yang mengikuti, ternyata hanya sekitar 18 SDN saja. Bahkan tidak semua peserta didik kelas VI ikut serta. Alasannya karena takut tidak pernah menggunakan komputer. Padahal sebelum mengerjakan Tryout USBN-BK diberikan pengaran dan pendampingan oleh operator.”

Walaupun demikian, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Drg. Budi Nugroho, MPPM yang menyempatkan meninjau pelaksanaan mengemukakan bahwa yakin kedepan seluruh peserta didik jenjang SDN Sederajat di Kecamatan Megaluh mampu mengoprasikan komputer. Baik digunakan sebagai pembelajaran maupun USBN-BK. Menurut Ketua STIKes Pemerintah Kabupaten Jombang ini, mahir dalam menjalankan teknologi hanya persoalan kebiasaan saja. Sekarang ini mungkin masih ada yang belum pernah menggunakan komputer namun bila mulai dikenalkan maka yakin kedepan kalau sudah menemukan kesenangannya, selanjutnya bisa jadi malah lebih mendalami.

Budi Nugroho mengungkapkan, “Saya merasa senang adanya Tryout USBN-BK ini. Artinya, fasilitas negara dapat dimanfaatkan dengan maksimal, bukan hanya untuk peserta didik SMP Negeri 1 Megaluh melainkan bagi seluruh peserta didik SDN se kecamatan yang terkenal hasil pertanian berupa semangka dan belewah.” 
n rahmat sularso nh.
Lebih baru Lebih lama