Meningkatnya pasar penjualan tanaman hias otomatis omzet di setiap bulannya ikut terangkat. Setidaknya kurang lebih sepuluh juta rupiah masuk di setiap bulannya.

JOMBANG – Tren penggunaan tanaman hias sebagai ornamen pendukung hiasan pelaminan atau panggung utama sebuah acara tertentu kini kian menjamur di kalangan penyedia jasa penyelenggara acara (Event Organizer). Indahnya perpaduan warna alami dari setiap tangkai bunga semakin menambah nilai estetika tampilan dekorasi dan beberapa tahun terakhir berhasil mengalahkan pamor bunga plastik yang dulu dipilih karena keawetannya.

Di balik tren jasa penyelenggara acara semakin maju, secara tidak langsung penjual bibit tanaman hias yang dulunya berjalan kurang menjanjikan juga turut menikmati buah manisnya. Bahkan sekarang pembelinya tidak hanya berasal dari penyedia jasa penyelenggara acara saja, banyak kalangan guru menjadi langganan tetap ketika hendak memperindah tampilan taman ataupun seputar lingkungan sekolah.

Penjual bibit tanaman hias di Pasar Legi Jombang, Ipin mengungkapkan, “Daya jual tanaman hias di Jombang saat ini terbilang sangat menjanjikan. Setiap hari, paling sedikit limabelas hingga duapuluh orang pelanggan datang membeli dengan jumlah relatif banyak. Rata-rata setiap pelanggan yang datang membeli minimal tiga sampai lima tanaman.”



Pada akhirnya, imbuh Cak Ipin sapaan akrabnya, meningkatnya pasar penjualan tanaman hias otomatis omzet di setiap bulannya ikut terangkat. Setidaknya kurang lebih sepuluh juta rupiah masuk di setiap bulannya.

Tidak hanya sebatas tanaman hias saja. Penjual juga menyediakan beberapa jenis bibit tanaman buah yang dapat ditanam di dalam pot (tabulapot), seperti sawo, kedondong dan jeruk. Semua sudah memiliki pasar masing-masing, penjual sudah tidak perlu lagi merasa khawatir dagangannya tidak laku. Terlebih apabila sedang berbuah, harga tanaman tentunya akan ikut naik.

“Harga tanaman yang dijual juga sangat bervariasi, mulai dari tigaribu rupiah sampai ratusan ribu rupiah. Tergantung jenis, ukuran dan jumlah. Apabila pelanggan membeli dengan jumlah banyak, tentunya selaku penjual tetap memberikan potongan harga sebagai ucapan terimakasih. Supaya di kemudian hari ketika membutuhkan tanaman, tetap kembali ke tempat yang sama,” papar Ipin sambil tersenyum.

Untuk memasok bibit tanaman yang dijual, Ipin memilih mendatangkan dari salah satu penjual tanaman hias di Kota Batu. Tanaman asal Kota Wisata itu terkenal sangat segar dan mendapatkan perawatan secara baik. Terpenting, stok tanaman harus selalu tersedia. Dulu sebelum mangsa pasarnya meningkat, pengiriman masih mampu diatur beberapa minggu sekali, sekarang berubah menjadi setiap minggu bahkan apabila sedang ramai pembeli bisa empat hari sekali meminta pasokan baru.

Seorang karyawan penjual tanaman hias, Wartoyo menceritakan, “Jumlah tanaman yang terjual merata di semua jenis, tidak ada dominasi secara signifikan. Sehingga pemasok tidak sampai kehabisan di salah satu jenis tertentu.” fakhruddin
Lebih baru Lebih lama