Dibanding dengan metode hafalan di kelas dengan guru, cara ini kami nilai lebih efektif bagi anak didik. Dibuktikan dengan meningkatnya jumlah anak didik yang mampu mempraktikkan tiga hal tersebut dibanding ketika dilakukan secara konvensional dalam kelas. - Farida Hakim, S.Ag. -

NGORO –
Usia 0-6 tahun adalah masa emas bagi anak. Pada usia ini segala yang diajarkan pada anak akan menjadi dasar dirinya dalam menjalani masa depannya. Namun meski begitu, seorang pendidik tetap perlu memperhatikan, bahwa masa ini adalah masa anak-anak bermain. Sehingga ketika anak mulai untuk diajarkan mengenal sesuatu, maka harus dilakukan dengan menyenangkan selayaknya sedang bermain.

“Di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) termasuk pada jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) anak didik seyogianya tidak dibebani dengan pembelajaran kognitif terkait Baca, Tulis, dan Hitung (Calistung). Melainkan tentang penanaman juga pembiasaan baik pada anak didik,” jelas Kepala TK Al Firdaus, Ngoro, Farida Hakim, S.Ag.

Menyadari bahwa menanamkan pembiasaan baik pada anak didik seperti terbiasa antre, mengucapkan salam, berterima kasih, meminta maaf jika melakukan kesalahan adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan, maka kebiasaan tersebut harus diulang-ulang setiap hari. Begitu juga dengan pembiasaan salat, membaca doa sehari-hari, dan surat-surat pendek Alquran.

Pada lembaga yang terletak di Desa Jombok, Ngoro, pembiasaan terkait ibadah selain dilakukan di dalam kelas juga dilakukan langsung di masjid yang berada dalam area lembaga. Uniknya, saat membacakan bacaan salat, doa sehari-hari, dan surat-surat pendek di Alquran tersebut anak didik dipandu melalui rekaman yang telah disiapkan oleh guru. Sehingga anak didik secara bersama-sama bisa menirukan bacaan yang tengah dilafadzkan juga sekaligus mempraktikkan gerakannya (untuk salat).


“Dibanding dengan metode hafalan di kelas dengan guru, cara ini kami nilai lebih efektif bagi anak didik. Dibuktikan dengan meningkatnya jumlah anak didik yang mampu mempraktikkan tiga hal tersebut dibanding ketika dilakukan secara konvensional dalam kelas,” kata Farida.

Sementara itu, terkait pembelajaran lain yang dilakukan di dalam kelas perempuan bertubuh gemuk itu menjelaskan bahwa metode yang digunakan berbeda di tiap tingkat. Bagi kelas A, metode pembelajaran yang digunakan adalah secara kelompok. Sedangkan kelompok B, menggunakan metode sentra.

Tidak hanya dilakukan di dalam kelas, kegiatan pembelajaran juga dilakukan di luar kelas (outing class). Kegiatan di luar kelas ini bisa berupa mancakrida (outbond), kunjungan ke tempat-tempat yang menjadi pembahasan pada puncak tema, atau kunjungan ke rumah teman (home visit) bersamaan dengan program gizi yakni makan bersama-sesuai menu yang disiapkan tuan rumah.


“Melalui kegiatan home visit, dampak yang diperoleh adalah keakraban dan kekompakan pada wali anak didik semakin terjalin erat, memberikan nuansa yang tidak berbeda pada anak bahwa ternyata kegiatan sekolah juga bisa dilakukan di rumah sehingga mampu membuat anak didik di awal tahun pelajaran mampu lebih cepat beradaptasi dengan kondisi sekolah. Wali anak didik tidak perlu menunggui di sekolah,” tutur Farida Hakim.

Mengingat bahwa keberhasilan pembelajaran tidak hanya bergantung pada guru dan sekolah, melainkan juga adanya keterlibatan dari wali anak didik maka dalam setiap bulan di lembaga yang berdiri sejak tahun 2003 ini selalu diadakan pertemuan wali anak didik yang dikemas dengan kegiatan parenting. Disamping pelaporan perkembangan pembelajaran anak, wali anak didik juga akan diberikan tambahan ilmu terkait hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan anak.

“Karena rutin dilakukan setiap bulan dan wali anak didik mendapatkan nilai lebih dari kegiatan yang dilaksanakan, parenting menjadi sebuah kebutuhan yang dicari wali anak didik. Mereka juga secara mandiri membentuk paguyuban, mengelola kegiatan ekonomi yang hasilnya digunakan untuk menyokong kegiatan di sekolah. Intinya dari kegiatan parenting tersebut terjalin kerja sama yang sangat baik antar lembaga dan wali anak didik,” ungkap Farida Hakim. fitrotul aini. 

 
Profil singkat lembaga :

Nama Sekolah : TK Al Firdaus

Alamat : Alamat : Jl. Raya Jembaran Ds. Jombok, Ngoro, Jombang.

Jumlah anak didik : 80 anak dlm 4 rombel (A1 A2 B1 B2)

Jumlah rombel : 4 rombel (A1, A2, B1, B2)

Jumlah guru : 7 orang

Fasilitas : Aula, ruang kelas, masjid, beragam Alat Peraga Edukatif (APE)
Lebih baru Lebih lama