“Acuan saya harus fokus dan pantang untuk menoleh kebelakang.” - Bintang Yudha Prastika -

JOMBANG – Menembak merupakan olahraga kompetitif yang membutuhkan kemahiran, baik akurasi maupun kecepatannya. Bahkan di Jombang pun sudah mulai populer di semua kalangan. Selain memang menyenangkan, undernaline menjadi semakin menegang saat membidik sasaran serta menarik pelatuk.

Diantaranya adalah peserta didik SDN Banjardowo I Jombang, Binyang Yudha Prastika. Dari kebiasaannya menyaksikan ayahnya berburu dengan senapan milikinya, membuat anak laki-laki bertubuh kurus ini jatuh hati. Oleh karena itu, sejak duduk dibangku kelas III sudah dimasukan klub menembak di Kota Santri.

“Acuan saya harus fokus dan pantang untuk menoleh kebelakang, agar tepat pada titik kelemahan dan objek dapat roboh. Selain itu saya selalu mengatakan pada diri sendiri jika saya mampu menembak tepat sasaran sampai merobohkan besi metsil tersebut agar memperoleh poin,” ungkap Bintang Yudha Prastika.

Setahun berjalan menekuni olahraga menembak, apresiasi pun mulai datang ketika berhasil menjuari perlombaan menembak Piala Wali Kota Pasuruan dengan hasil sempurna. Mampu merobohkan 16 sasaran ke tanah dengan jarak tembak sekitar 17 meter. Diajak itu juga dia mendapat julukan peserta termuda.

Kunci suksesnya tidak lain adalah rutin melakukan latihan. Menurutnya tiga jam waktu dihabiskan untuk berlatih setiap harinya. Sekali latihan bisa menghabiskan 30 butir hingga 75 butir peluru jenis superfil. Sementara kalau di klub jadwalnya pada hari Sabtu dan Minggu saja.

Bintang Yudha Prastika mengungkapkan, “Banyaknya peluru yang digunakan bukan saja melatih ketepatan dalam membidik sasaran. Namun pelbagai teknik menembak pun saya palajari dengan dibimbing langsung oleh ayah.” chicilia risca
Lebih baru Lebih lama