Ketua Karang Taruna Desa Mojoduwur, Muhammad Nasihuddin mengungkapkan, perjuangan untuk menyediakan tempat yang mudah dijangkau anak-anak untuk mendapatkan dan membaca buku berlangsung cukup lama dan penuh liku.

MOJOWARNO - Pos Keamanan Lingkungan atau lebih dikenal dengan sebutan Pos Kamling selalu identik dengan tempat penjaga keamanan di suatu wilayah. Namun berbeda di Desa Mojoduwur Kecamatan Mojowarno, pos kamling disulap menjadi pusat literasi desa. Kesan sepi dan senyap akhirnya berubah, Pos Kamling diramaikan oleh anak-anak yang sengaja datang untuk membaca atau belajar disana.

Ketua RT 02 RW 03, Desa Mojoduwur, Imam Wahyudi, mengatakan, “Di desa ini sudah ada 2 dari 7 Pos Kamling yang disulap menjadi taman baca. Salah satunya, ada di Dusun Mojoduwur Utara. Pos Kamling disulap menjadi area bermain serta membaca itu disebut sebagai ‘Pos Sudut Baca’ dan sudah dilakukan sejak bulan Juni 2019 lalu.”

Sanking antusiasnya, Pos Kamling sampai tak mampu menampung pengunjung yang datang. Akhirnya teras rumah warga menjadi alternatif. Apalagi dukungan warga sangat besar, termasuk bergotong-royong membuat Pos Sudut Baca. Semua terlibat aktif sehingga bila teras rumahnya digunakan untuk memuat pengunjung yang membeludak sangat menyambut dengan tangan terbuka.


Baca Juga : Menjaga Kesehatan Rambut Saat Berhijab

“Pemerintah desa memberikan dukungan yang besar dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 30 juta. Selain memanfaatkan fasilitas yang telah ada, tentunya menumbuhkan minat baca warga seperti yang diharapkan Kepala Desa Mojoduwur, ungkap Imam Wahyudi.

Imam Wahyudi menambahkan, untuk menggemari kegiatan literasi maka harus ada cinta terlebih dahulu. Dengan kata lain, rasa memimiliki yang besar membuat semakin menghidupkan dan menjaga fasilitas yang tersedia. Selain itu semakin jamaknya anak-anak menggunakan telpon pintar karena ketidaktersediaan kegiatan bisa terhawab. Mereka (baca: anak-anak) mempunyai kegiatan baru dan dilakukan bersama-sama teman sebanyanya menjadi lebih menyenangkan.


Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Mojoduwur, Muhammad Nasihuddin mengungkapkan, perjuangan untuk menyediakan tempat yang mudah dijangkau anak-anak untuk mendapatkan dan membaca buku berlangsung cukup lama dan penuh liku. Di antara proses yang harus dilalui yakni penyamaan persepsi antar pemuda desa, meyakinkan para tokoh masyarakat dan perangkat desa, serta memastikan dukungan dari Kepala Desa.

“Sekitar dua tahun lalu gagasan ini muncul. Salah satu penggagasnya ya Pak Imam Wahyudi ini. Alhamdulillah, gagasan tersebut mendapat respon yang baik dan tahun ini bisa kami wujudkan,” kata laki-laki yang kerap disapa Didin itu.

Menurutnya, dukungan penuh dari Pemerintah Desa memang sangat diperlukan. Apalagi, Pos Sudut Baca untuk anak-anak dibuka dengan memanfaatkan Pos Kamling. Rencana ke depan 7 Pos Kamling di Desa Mojoduwur akan direnovasi menjadi area bermain dan taman membaca untuk anak-anak tanpa merubah fungsi asal dari Pos Kamling. Selain menjadikan Pos Kamling sebagai Pos Sudut Baca untuk anak-anak selepas jam sekolah dan hari libur, di Kantor Desa Mojoduwur akan dibuka Perpustakaan.

“Kami bersyukur, kepala desa mendukung kegiatan seperti ini dan nanti akan dibuatkan Perpustakaan desa. Nantinya buku-buku untuk Pos Sudut Baca akan disuplai dari perpustakaan desa,” ungkapnya.

Ditambahkan Didin, hadirnya Perpustakaan desa serta Pos Sudut Baca di setiap Pos Kamling, menarik minat pemuda setempat untuk bergabung sebagai relawan. Khusus untuk pengelolaan Pos Sudut Baca dan Perpustakaan, para relawan membentuk komunitas yang diberi nama relawan Kampung Pendidikan. Saat ini terdapat limapuluh pemuda yang bergabung menjadi relawan. Tugas dari para relawan kampung pendidikan, salah satunya adalah mendampingi anak-anak yang berkunjung ke Perpustakaan desa atau ke Pos Sudut Baca. aditya eko
Lebih baru Lebih lama