Salah satu pemenang dalam lomba inovasi tersebut adalah Aminudin Zakaria. Peserta didik kelas XII MAN 1 Jombang ini berhasil menyabet juara III tingkat Nasional.

JOMBANG – Kecelakaan lalu lintas menjadi satu dari tiga penyebab utama kematian pada kelompok usia produktif di Indonesia. Demi mencegah hal tersebut terus berlanjut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya menanamkan budaya keselamatan berlalu lintas bagi penduduk usia produktif, terutama generasi muda. Salah satu caranya dengan menyelenggarakan program Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Program yang diselenggarakan sejak 2007 itu, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat menjadikan pelajar sebagai duta keselamatan lalu lintas.

Mengangkat tema Leadership for Road Safety, Kemenhub mengajak pelajar di Indonesia dengan menghasilkan inovasi-inovasi baru yang juga dilombakan. Salah satu pemenang dalam lomba inovasi tersebut adalah Aminudin Zakaria. Peserta didik kelas XII MAN 1 Jombang ini berhasil menyabet juara III tingkat Nasional. Inovasinya merancang bangunan sein otomatis berdasarkan derajad kebebasan kendaraan dan Global Navigation Satellite System (GNSS) Simulator ini mampu menyita perhatian para juri.

“Prosesnya panjang, saya harus mengikuti berbagai tahapan seleksi dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Selain itu, pada tahun ini, sebanyak 25 provinsi dan 73 peserta yang mengikuti kompetisi tersebut. Untuk masuk hingga tahap nasional tidak mudah. Setiap peserta harus mampu menunjukan kemampuan dan inovasi yang dimilikinya di hadapan dewan penguji,” kata laki-laki kelahiran 19 Juni 2002 tersebut.

Baca Juga : Baksos DWP Disdikbud Kabupaten Jombang Berbagi di Wilayah Terpencil


Inovasi Amin sapaan akrabnya itu tidak lain karena pemikiran sederhanya tentang permasalahan-permasalahan kecil yang kerap dia temui disaat berada di jalan raya. Banyaknya pengendara kendaraan bermotor yang lalai dalam menggunakan lampu sein ketika berbelok dan istilah “sein kanan, belok kiri” juga menjadi perhatiannya.

“Saya juga beberapa kali menjadi korban permasalahan tersebut. Kurangnya kesadaran pengendara itulah yang menjadi ide saya membuat sistem sein otomatis ini. Alat ini ada dua model yaitu dengan navigasi dan tanpa navigasi. Jika yang menggunakan navigasi itu seperti menghitung pergerakan dari google maps dimana nanti sepeda itu akan berbelok dan otomatis sein akan menyala,” jelas Aminudin Zakaria.


Sedangkan untuk model tanpa navigasi, lanjut anak pertama dari tiga bersaudara ini, menggunakan hitungan rotasi dari setang dan tingkat kemiringan motor yang disingkrongkan dengan sistem gyroscope (pengukur orientasi, dengan prinsip ketetapan momentum sudut). Namun ini hanya dapat dipasang di kendaraan roda dua.

Kecintaannya dengan elektro dimulai sejak dia masih kecil. Saking seringnya melihat sang ayah otak-atik elektro membuatnya akrab dengan solder, timah, dan bahkan komponen-komponen elektro. Namun selama ini dia mengaku hanya sekedar main-main saja. Saat Amin menempuh pembelajaran di sekolah, kegemarannya pun bertambah kepada IPA dan Sains. Kepedulian akan lalu lintas, lantas membuat dirinya tergerak akan memadukan keahliannya tersebut yaitu elektro dan SAINS.

Laki-laki yag juga gemar bermain musik Hadrah ini bersyukur karena sudah di dukung penuh oleh MAN 1 Jombang akan mengambangkan bakatnya. Sekolah memfasilitasi sepenuhnya meski dalam pembelajarannya untuk elektro masih belum ada. Pihak sekolah juga mendatangkan guru ahli dari universitas yang berada di Surabaya.

“Alhamdulillah dan beribu-ribu terima kasih untuk bapak ibu guru yang telah membimbing saya selama ini. Saya juga berpesan kepada pelajar saat ini agar selalu taat kepada lalu lintas. Bukan karena ada polisi, tetapi untuk dirimu sendiri, keluarga dan pengguna jalan lainnya. Keselamatan adalah nomor satu,” ungkap Aminudin Zakaria. aditya eko
Lebih baru Lebih lama