Kelompok Bermain (KB) Ar Rohman, Pojok Kulon, Kesamben adalah salah satu lembaga yang secara konsisten mengajak anak didiknya untuk memainkan beragam permainan tradisional.

KESAMBEN – Masa anak-anak memang diperuntukkan untuk bermain. Segala jenis hal yang perlu untuk dikenal dan dipelajarinya, disampaikan melalui kegiatan bermain.

Namun seiring kemajuan zaman, anak-anak mulai memilih bermain melalui gawai dibandingkan bermain permainan tradisional. Agar kebiasaan semacam ini tidak semakin berkembang, lingkungan tempat anak menghabiskan waktunya pun harus mulai kembali untuk mengenalkan, mengajak, serta membiasakan anak untuk bermain permainan tradisional.

Kelompok Bermain (KB) Ar Rohman, Pojok Kulon, Kesamben adalah salah satu lembaga yang secara konsisten mengajak anak didiknya untuk memainkan beragam permainan tradisional. Setiap hari Sabtu, 31 anak didik yang telah dibagi ke dalam beberapa kelompok secara bergantian memainkan aneka permainan tradisional yang sudah disediakan, seperti bakiak, engklek, dan egrang.

Baca Juga : Bebek Palekko Seratnya Terasa, Pedasnya Juara


“Kegiatan ini memang ditujukan agar anak didik mengenal dan terbiasa memainkan permainan tradisional. Dengan seperti itu, secara tidak langsung mereka ikut melestarikan permainan tradisional itu agar tetap ada. Disisi lain, permainan tradisional memiliki manfaat untuk kognitif anak,” jelas Kepala KB Ar Rohman, Risa Sulistyo Cahyani, S.Pd.I.

Perempuan berhijab itu menambahkan anak-anak selalu antusias ketika diajak untuk memainkan aneka permainan tradisional. Bahkan anak-anak didik itu seringkali tidak mau berhenti ketika sudah asyik bermain.

Awal mula KB Ar Rohman memiliki agenda khusus untuk bermain permainan tradisional juga terjadi secara tidak direncakan. Bermula dari hanya membeli peralatan permainan untuk latihan persiapan mengikuti lomba permainan tradisional yang diadakan oleh desa. Karena alat sudah terlanjur dibeli dan sia-sia jika tidak digunakan, maka dicetuskan untuk memanfaatkan peralatan yang ada untuk dimainkan setiap minggunya.


“Ternyata setelah dilihat lagi, di pembelajaran Kurikulum 2013 (K13) juga ada yang membahas mengenai permainan tradisional, jadi ya sekalian dimasukkan juga di struktur pembalajaran yang ada disini,” tambah Risa Sulistyo Cahyani.

Selayaknya KB lain, pembelajaran di KB Ar Rohman juga menerapkan metode tertentu. Diakrenakan lahan lembaga yang cukup terbatas, KB yang berdiri sejak tahun 2006 ini menerapkan metode kelompok. Anak didik dalam satu kelas akan dibagi ke dalam beberapa kelompok kemudian guru akan menyampaikan sekaligus mendampingi anak saat mengeksplorasi materi pembelajaran yang diajarkan.

“Di setiap puncak tema, sebisa mungkin anak didik diajak untuk melihat secara langsung materi yang diajarkan. Seperti ketika puncak tema binatang, anak diajak pergi ke kandang hewan seperti sapi, kambing, atau ayam milik warga sekitar. Begitu juga ketika puncak tema buah-buahan, anak akan diajak memetik buah bersama ke kebun milik warga (yang tentunya sudah sesuai izin),” ungkap Risa Sulistyo Rini.

Untuk semakin mengkakrabkan diri antara anak didik dan juga wali anak didik, setiap satu bulan sekali diadakan kegiatan kunjungan ke rumah salah satu anak didik. Tidak hanya berkunjung, tetapi anak-anak didik itu juga diajak untuk mengenali lingkungan sekitar serta memupuk kemandirian anak. fitrotul aini.


Profil Singkat Lembaga

Nama Lembaga : KB Ar Rohman

Alamat : Jl. Lapangan, Ds. Pojok Kulon, Kesamben.

Jumlah Anak Didik : 31 anak

Visi : Berakhlak mulia, sehat, kreatif, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Misi :

1. Menyiapkan anak didik yang mempunyai budi pekerti yang mulia serta mempunyai kepedulian sosial yang tinggi.

2. Menyiapkan anak didik yang sehat secara fisik dan mental, agar selalu ceria dan semangat dalam belajar.

3. Menyiapkan anak didik yang mempunyai sikap disiplin, kreatif, mandiri untuk mampu berprestasi dalam segala bidang.

4. Menyiapkan anak didik yang mempunyai kemampuan dasar yang optimal agar mempunyai daya saing yang tinggi.

5. Menyiapkan anak didik yang mempunyai keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lebih baru Lebih lama