Pembersihan atau penyucian rupa klenteng dilakukan sejak Jumat (9 s.d 14/2), karena menurut keyakinan penganut Tri Dharma, diyakini sejak tanggal 24 bulan 12 tahun para dewa akan naik ke nirwana menjelang Imlek.

JOMBANG, MSP – Perayaan Imlek 2018 yang memasuki pada tahun baru 2569 imlek akan mengawali tahun Anjing Tanah. Masyarakat keturunan Tionghoa melaksanakan perayaan Imlek di Klenteng Hok Liong Kiong, Desa Kepatihan dengan serangkaian acara.

Pembersihan atau penyucian rupa klenteng dilakukan sejak Jumat (9 s.d 14/2), karena menurut keyakinan penganut Tri Dharma, diyakini sejak tanggal 24 bulan 12 tahun para dewa akan naik ke nirwana menjelang Imlek. Selain itu, sejumlah peralatan ritual juga dimandikan menggunakan sabun. Demikian juga dengan ruangan dan lantai klenteng dibersihkan secara keseluruhan.

Pandita Klenteng Hok Liong Kiong, Subyanto Yap mengungkapkan, “Tujuan dilakukannya bersih-bersih adalah agar saat para dewa kembali turun pada tanggal 4 bulan 1 mendatang. Para dewa merasa senang tempat tinggalnya bersih.”

Menurutnya, melalui ritual ini dewa akan selalu memberkati dan melapangkan rezeki untuk keturunan Tionghoa. Sedikit ada hiasan pernik khas Imlek. Pada Kamis (15/2) malam, dilaksanakan upacara sembahyang bersama dalam rangka memohon berkah dan memanjatkan puji syukur atas perayaan tahun Imlek yang lalu. Disamping doa pribadi ada juga harapan untuk keseluruhan masyarakat di masa mendatang.

“Lambang yang diartikan saat membersihkan tempat ibadah dan rupa klenteng menjadi awal tahun hingga akhir tahun yang membersihkan noda dalam diri dan tidak terulang ditahun berikutnya,” ungkap Bin sapaan akrabnya.

Menjadi pengurus klenteng sejak tahun 1994 ini menjabarkan, saat pelaksanaan ibadah diprediksi lebih kurang 100 umat yang mengikuti rangkaian pergantian malam tahun baru. Pada Sabtu (16/2) terdapat tradisi anjaksana ke keluarga tertua. Beberapa keluarga juga melakukan kunjungan di tujuh klenteng dengan tujuh kota yang berbeda pula. Kemudian dilanjutkan dengan ibadah King Di Kong, yang dilaksanakan pada Jumat (23/2) pukul 24.00 WIB dengan meja altar di kiri dan kanan terdapat pohon tebu. Pohon tebu merupakan simbol berkah keselamatan seraya mengucapkan puji syukur tertinggi pada Tuhan.

“Satu minggu setelah tahun baru Cina, puncak Imlek berakhir pada perayaan Cap Go Meh dengan lontong cap go meh yang diartikan sebagai tanggal 15 bulan terang dan sudah sempurna. Namun yang terpenting, Imlek dimanfaatkan dan dipergunakan sebagai perayaan hari berterima kasih,” tutup Subyanto. chicilia risca
أحدث أقدم