Persaingan tentunya harus berjalan di koridor yang tepat. Tidak boleh ada kata-kata sindiran bernada menjatuhkan antar paslon. Kegiatan selama masa kampanye pun akan terus di awasi oleh panitia, jangan sampai di antara kandidat terjadi satu pergesekan tertentu.

JOMBANG, MSP –
Tahap demi tahap telah berjalan menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Berbagai persiapan sudah disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang guna menyukseskan pesta demokrasi. Mulai dari pengamanan hingga prosedur-prosedur sesuai ketetapan pemerintah sudah dijalankan dengan baik.

Waktu terdekat, tepatnya tanggal (15/2) memasuki masa kampanye. Pemimpin daerah yang juga menyalonkan kembali di pemilihan kali ini akan memasuki masa cuti. Masing-masing Pasangan Calon (Paslon) akan bersaing menggunakan berbagai cara untuk mengumpulkan pendukung guna mendapatkan suara sebanyak mungkin.

Persaingan tentunya harus berjalan di koridor yang tepat. Tidak boleh ada kata-kata sindiran bernada menjatuhkan antar paslon. Kegiatan selama masa kampanye pun akan terus di awasi oleh panitia, jangan sampai di antara kandidat terjadi satu pergesekan tertentu. Sebab tujuan kita semua sama, menjadi pemimpin dalam memajukan Kabupaten Jombang di segala sektor.

“Memang beberapa saat lalu, terjadi suatu musibah bagi masyarakat Jombang yang melibatkan salah satu kandidat Paslon. Tetapi hal itu bukan menjadi alasan untuk saling menjatuhkan. Meskipun terlibat di sebuah masalah, tetapi semua Paslon masih tetap memiliki hak yang sama sebagai calon pemimpin Kota Santri,” jelas Ketua KPU Kabupaten Jombang, Muhaimin Sofi.

Sebagaimana masyarakat berpendidikan pasti tidak akan mudah terbawa oleh berita-berita tertentu yang bersifat provokatif. Warga Jombang harus pandai memilah dan memilih, serta menggunakan hak suara mereka guna menentukan pemimpin Jombang di masa mendatang bisa berjalan sesuai harapan masyarakat.

Memang bukan perkara mudah menentukan sebuah pilihan, terlebih apabila diantara beberapa pilihan tersebut masih asing di talinga masyarakat. Tetapi seluruh masyarakat bisa menilai dari program kerja yang akan diberlakukan masing-masing paslon semasa kepemimpinannya selama 5 tahun ke depan.

Selaku pemilik suara dan penentu kemenangan salah satu paslon, masyarakat tidak diperkenankan untuk menerima apapun pemberian dari semua kandidat yang bersifat sebagai ajakan atau biasa disebut money politik yang kerap terjadi di masa kompanye. Sebab satu suara memberikan efek begitu besar bagi kelangsungan pemerintahan Kabupaten Jombang.

Muhaimin menjelaskan, “Memang masa-masa kampanye adalah penentu kemenangan para kandidat. Saat di mana masing-masing paslon mengumpulkan pendukung sebanyak mungkin. Diharapkan pemilu kali ini berlangsung lancar tanpa adanya penyimpangan tertentu yang menyalahi ketentuan sebagai masyarakat berdemokrasi.” fakhruddin
أحدث أقدم