Tenggelamnya PSID sendiri disebabkan oleh memburuknya manajemen tim dan banyaknya pengurus yang terlibat kasus hukum. Selain itu minimnya finansial tim menjadi salah satu kendala besar selanjutnya.

JOMBANG, MSP – Di era saat ini sepak bola merupakan salah satu olahraga paling digemari generasi muda bangsa. Keberadaan satu klub sepak bola di suatu daerah pasti disertai loyalitas pendukung fanatik dari berbagai penjuru daerah tim tersebut berada. Suporter akan selalu memberikan dukungan penuh terhadap tim kebanggaannya.

Akan tetapi untuk mendapatkan fanatisme suporter, tim beserta jajaran pengelola harus bekerja maksimal untuk memperoleh prestasi. Seperti apa yang tengah dilakukan Ketua Pengurus PSID Jombang, Juliono yang sedang melakukan perombakan jajaran kepengurusan guna memperbaiki manajemen agar lebih berkembang.

Juliono mengungkapkan, “PSID harus bangkit. Setelah manajemen tertata kembali, langkah selanjutnya adalah memantau bibit-bibit muda berkualitas yang ada di seluruh pelosok Kabupaten Jombang. Tujuannya tidak lain semata-mata untuk meningkatkan kualitas tim dan mengangkat potensi anak muda lokal.”

Menengok kembali beberapa tahun silam, di masa kejayaannya tim kebanggaan masyarakat Jombang itu kerap melahirkan pemain berkualitas berlebel Tim Nasional (TimNas) Indonesia. Seperti, Ahmad Bustomi, Syaifudin, Bima Ragil, Dody Alfayed dan masih banyak lagi lainnya. Bahkan saat kepemimpinan Bupati Jombang ke-10, R. Soedirman (1973-1979), tim berjuluk Laskar Kebo Kicak ini sangat disegani tim-tim lain asal Jawa Timur.

Tenggelamnya PSID sendiri disebabkan oleh memburuknya manajemen tim dan banyaknya pengurus yang terlibat kasus hukum. Selain itu minimnya finansial tim menjadi salah satu kendala besar selanjutnya. Karena dengan dana minim otomatis klub tidak bisa memberikan honorarium pemain sebagaimana mestinya, membuat pemain bermain kurang optimal.

Akhirnya di pembentukan manajemen baru ini, Juliono selaku ketua pengurus akan melibatkan berbagai unsur masyarakat Jombang. Mulai dari jajaran kepemerintahan, pengusaha maupun mitra-mitra kerja lain yang bersedia membangun kembali PSID tanpa adanya unsur politik.

“Sebelum diresmikan sebagai pengurus inti, calon pengurus akan disumpah untuk menjunjung tinggi komitmen dalam menjalankan operasional secara transparan serta mau bekerjasama bersama anggota lain dengan solid. Sehingga program jangka panjang dan pendek tim PSID bisa berjalan sesuai agenda,” jelas pria yang berprofesi sebagai wirausahawan tersebut. fakhruddin
أحدث أقدم