Gelora pertempuran November Berapi. (Ist)


SUMOBITO – Hari Jumat (10/11) sedari pagi suasana tampak asing di halaman satuan pendidikan SDIT Anak Negeri Sumobito. Segenap guru dan peserta didik yang biasanya rapi berseragam sekolah kini tampak menawan dengan balutan busana tradisional khas era tahun 1940-an hingga seragam ala tentara Jepang. Ternyata hari itu terdapat agenda spesial yakni Drama Kolosal bertajuk November Berapi dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2023.



Kepala SDIT Anak Negeri Sumobito, Sri Nuraini, S.Pd menyampaikan bahwa kegiatan merupakan representasi dan Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema Wawasan Kebhinekaan. Oleh karenanya agenda sengaja diselenggarakan bertepatan momentum Hari Pahlawan 10 November agar kian tergugah semangat praktik baik oleh seluruh civitas akademika.


Perlawanan dari pasukan santri. (Ist)

Sri Nuraini mengatakan, “Agenda ini baru pertama kali dilakukan di satuan pendidikan, sehingga untuk hasil yang maksimal menjalin kerjasama dengan Tim Rumah Merdeka (Rudeka) Jombang. Tujuannya yakni untuk memberikan wawasan dan pembiasaan kultur budaya positif dan memperbaiki sekaligus memperkuat karakter generasi muda. Selanjutnya yakni menjadi refleksi rasa cinta tanah air dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.”

Pribumi yang sempat tunduk dalam pemerintahan Jepang. (Ist)

Founder Rudeka Jombang sekaligus Sutradara Drama Kolosal November Berapi, Alfan Suri mengatakan bahwa peserta didik berlatih sekitar dua minggu sebelumnya. Minggu pertama pelaksanaan pembekalan wawasan berupa penayangan film dan video, reading naskah serta minggu selanjutnya pelaksanaan latihan secara intensif.

Peserta didik berperan sebagai garda depan tentara Jepang. (Ist)

“Menariknya, peserta didik juga melaksanakan post test untuk pembagian peran. Selanjutnya yakni seleksi kostum yang disesuaikan dengan era tahun 1940-an serta pembuatan properti yang dibutuhkan seperti papan latar bangunan, senjata mainan, alat pertanian dan masih banyak lagi,” terang pria yang akrab disapa Alfantomim itu.

Kerjasama yang apik antara guru dan peserta didik. (Ist)

Sementara itu Pengawas Satuan Pendidikan Kecamatan Sumobito, Sunarto, M.Pd. memungkasi bahwa agenda semacam ini memang bukan pertama kalinya dilakukan di Wilayah Kerja Pendidikan Kecamatan Sumobito. Namun kali ini sangat menarik lantaran juga terdapat unsur tradisi dan budaya lokal Jombang yakni Kisah Kiai Hasyim Asyari sang tokoh utama yang mampu diperankan peserta didik dengan sangat menyentuh perihal gagasan dan perjuangannya.

Reporter/Foto: Rabitha Maha/Ist

أحدث أقدم