Beberapa peserta didik berlatih Remo. (Donny)


MOJOWARNO – Satuan pendidikan menjadi ceruk ilmu yang luas. Keluasan ini pun harus dimanfaatkan semaksimal mungkin guna mendongkrak segala potensi peserta didik.

Pilihan yang ada dalam Tulen pada dasarnya tetap kami sesuaikan dengan bakat peserta didik. Penyesuaian ini kami dapatkan dari hasil pembelajaran. Bilamana telah sesuai, maka guru harus intensif membina dan memberikan motivasi supaya kepercayaan diri peserta didik bertumbuh seiring kreativitasnya.

Seperti halnya di SDN Latsari Mojowarno. Kemampuan peserta didik ditempa melalui kegiatan dengan tajuk, Tulen. Tulen yang merupakan arti dari sabtu talenta, ditujukan pada pembinaan bidang kesenian.

Kepala SDN Latsari Mojowarno, Wijiati, S.Pd. menjabarkan, latar belakang tercetusnya Tulen tak lepas dari motivasinya menggali talenta serta mendongkrak kepercayaan diri peserta didik. Maka dari itu, bidang kesenian dipilih sebagai medium pengembangan Tulen.

Baca Juga: Inilah Pilihan Olahraga yang Menarik untuk Anak

Tulen telah terlaksana sejak awal tahun 2023. Dasar konsepnya, mulai dari kelas I-VI saban sebulan kali pentas secara bergiliran. Kendati tidak dalam bentuk pementasan besar, pengembangan Tulen yang melingkupi seni menyanyi, tari, drama, sampai puisi, tetap berakar pada kemampuan dan keinginan peserta didik. Sehingga peran guru memang membina dan memberikan pilihan menu tampilan pada Tulen tersebut,” ujar Wijiati.



Disinggung mengenai keterikatan Tulen dengan ekstrakurikuler, Wijiati membenarkan bahwa memang masih terdapat keterkaitannya. Terutama pada substansi yang menempa potensi peserta didik. Oleh karenanya, eskalasi Tulen merupakan perluasan wadah pencarian bakat yang tidak cukup terwadahi di ekstrakurikuler.

Wijiati saat mendampingi peserta didik membaca puisi. (Donny)

Wijiati menambahkan, “Selama Tulen dilangsungkan, dampak yang dihasilkan pun cukup signifikan pada peserta didik. Bermula dari sikap malu-malu serta ogah-ogahan saat ditunjuk untuk tampil, saat ini sudah naik kepercayaan dirinya atas keinginan dan kemampuannya. Senyampang pula telah muncul inovasi untuk merambah bentuk penampilan lain yang berbeda setiap bulannya.”

Guru Kelas V SDN Latsari Mojowarno, Arina Siswayuni, S.Pd. membenarkan bahwa perubahan yang ada berkat Tulen lebih meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada hal baru. Hal ini juga tak terlepas dari metode pembelajaran diferensiasi yang diterapkan oleh para guru dalam pembinaan Tulen.

Peserta didik memperagakan beberapa gerakan Karate-DO. (Donny)

Arina Siswayuni mengatakan, “Pilihan yang ada dalam Tulen pada dasarnya tetap kami sesuaikan dengan bakat peserta didik. Penyesuaian ini kami dapatkan dari hasil pembelajaran. Bilamana telah sesuai, maka guru harus intensif membina dan memberikan motivasi supaya kepercayaan diri peserta didik bertumbuh seiring kreativitasnya.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan
أحدث أقدم