Peserta didik membaca Al-Qur'an. (Ist)


Devia Ari Salzanabil*

SMP Islam Al Madinah Petengan Tambakrejo Jombang melaksanakan kegiatan pondok ramadan yang telah menjadi program rutin tahunan. Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 13-15 april 2023.

Peserta didik mendapatkan materi tentang remaja dan problematikanya yang disampaikan oleh Ustadz Ridwan. Remaja memiliki beberapa potensi, yakni pertama, remaja itu kuat. Sebagaimana dalam QS. Ar Rum ayat 54 yang menjelaskan siklus kehidupan manusia dari lahir dalam kondisi yang sangat lemah, kemudian tumbuh menjadi manusia dewasa yang kuat baik fisik maupun akalnya, kemudian menua dan menjadi lemah. Dimasa muda atau remaja manusia diberikan oleh Allah nikmat kekuatan baik secara fisik maupun akalnya.

Baca Juga: Pulang Liburan Malah Stres, Atasi dengan Langkah Mudah Berikut

Kedua, remaja itu bertanggungjawab usia remaja adalah rentan antara usia 10 sampai dengan 21 tahun, dalam rentan usia ini secara fiqih sudah masuk usia aqil baligh maka ketika seorang sudah mencapai aqil baligh ia telah mendapat beban tanggung jawab hukum syari’at (mukalaf), ia berkewajiban menjalankan apa yang yang diperintahkan agama seperti salat lima waktu tepat pada waktunya, puasa Ramadan dan kewajiban lainnya, begitu pula terhadap apa yang dilarang agama ia bertanggung jawab untuk meninggalkannya.



Ketiga, remaja itu menjadi objek pengaruh (ancaman) dari budaya luar. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak anak menuju masa dewasa, pada masa ini masa masa pencarian identitas jati diri, remaja sangat mudah dipengaruhi dari pihak luar, sehingga bagi remaja ini sangat rawan terhadap ancaman pengaruh nilai budaya luar.

Selain itu, Bapak H. Abdul Jalil Arif, pemateri pondok ramadan menyampaikan 4 (empat) golongan yang dirindukan surga yaitu orang yang selalu baca Alquran, orang yang selalu menjaga lisan, orang yang memberi makan orang yang lapar, dan orang yang berpuasa ramadan.


Peserta didik diajarkan untuk berwirausaha. (Ist)

Selain diberikan materi, peserta didik juga diajarkan tentang cara berwirausaha. Peserta didik membawa produk makanan atau minuman dirumah untuk dijual saat menjelang berbuka puasa. Jajanan yang dijual bervariasi. Misal tahu bakso, es teh, pisang cokelat, usus goreng, gorengan, dan lain-lain.

Di hari terakhir, Bapak Abd. Mukhid, kepala SMP Islam Al Madinah menyampaikan “kegiatan pondok Ramadan memberikan pembelajaran dan pelajaran”.

Peserta didik melaksanakan pondok ramadan. (Ist)

Pembelajaran dari pondok Ramadan yaitu pertama, kita hidup tidak selamanya dengan orangtua, maka berlatihlah mandiri. Kedua, dimanapun berada tetaplah salat, mengaji, dan belajar, ketiga, tidak selamanya hidup berada di zona nyaman.

Pelajaran dari pondok Ramadan, pertama, kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Peserta didik dilatih untuk saling memahami dan toleransi antar sesama. Kedua, hikmah pagi adalah wadah miniatur dakwah karena peserta didik adalah calon pemimpin, ketiga dilatih untuk sabar, kuat, dan bertahan.

Peserta didik tampak senang mengikuti pondok Ramadan, selain mendapatkan ilmu pengetahuan, belajar berwirausaha, juga mendapatkan beragam doorprize yang dibagikan keseluruh peserta.

*) Peserta Didik Kelas IX SMP Islam Al Madinah

أحدث أقدم