Belajar dengan media globe. (ist)


PERAK – Selaras dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), pembelajaran berbasis diferensiasi juga mulai banyak diterapkan di satuan pendidikan Kota Santri. Salah satunya yang sudah merasakan buah manis dari pembelajaran berdiferensiasi ini adalah SDN Glagahan II Perak.

Apabila pelaksanaannya diawali dengan melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui potensi dan gaya belajar setiap peserta didik.

Dijelaskan oleh kepala SDN Glagahan II Perak, Sugeng Winardi, S,Pd.SD bahwa konsep pembelajaran berdiferensiasi mulai diterapkan di satuan pendidikannya sejak Juli 2022. Hal tersebut mantap dijalankan sebab para civitas akademika dinilai sudah siap secara wawasan untuk menerapkannya, mulai dari telah mengikuti In House Training dan Workshop.

Sugeng Winardi mengutarakan bahwa kepiawaian beberapa guru juga telah diakui dengan lolos sebagai pengajar praktik hingga sudah mengantongi sertifikat Platform Merdeka Mengajar. Tentu hal tersebut bisa dijadikan modal untuk mengaplikasikan model pembelajaran yang digadang untuk membuat peserta didik merasa lebih tertantang untuk belajar ini.

Baca Juga: Evaluasi Dibalik Spektakulernya Jombang Culture Carnival 2023

“Pada tahun pertama, sasaran pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi adalah kelas I dan IV. Pelbagai persiapan dilakukan mulai dari perangkat mengajar berbasis IKM yang dinilai lebih singkat dan jelas, strategi pembelajaran pelaksanaan tema dan topik, membuat jadwal hingga sarana prasarana pendukung,” ujar Sugeng Winardi.



Guru Kelas I SDN Glagahan II Perak, Zeti Wahyu, S.Pd.SD melengkapi bahwa sarana prasarana yang dimaksud ialah menciptakan ruang kelas yang nyaman bagi peserta didik yang diantarnya harus bersih, tidak panas dan indah. Untuk itu peserta didik dapat diajak untuk mendekorasi kelas sesuai dengan tema dan dengan barang bekas yang mudah ditemui di lingkungan sekitar. Selanjutnya menggunakan media buku tema bergambar, komputer jinjing dan LCD proyektor sehingga dapat memberikan pembelajaran berbasis audio visual.


Pembelajaran dengan media audio visual. (ist)

Zeti Wahyu mengatakan bahwa penerapan sistem pembelajaran ini dapat dilakukan dengan tiga strategi. Diantaranya adalah diferensiasi konten memuat bahan ajar yang akan dilakukan, diferensiasi proses yang merupakan interpretasi materi baik secara mandiri maupun kelompok hingga pemberian tugas dan penilaian. Terakhir yakni diferensiasi produk yakni hasil dari peserta didik yang diperoleh melalui memberikan tantangan atau keragaman variasi dan memilih produk yang diminatinya.

Jajaran civitas akademika. (ist)

Sementara Guru Kelas IV SDN Glagahan II Perak, Henny Candrawati, S.Pd apabila pelaksanaannya diawali dengan melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui potensi dan gaya belajar setiap peserta didik. Hal ini dilakukan untuk menciptakan pemerataan pembelajaran, sehingga tujuan akhir dari sistem ini adanya pertumbuhan yang sama bagi setiap peserta didik. Selanjutnya melaksanakan kegiatan projek sesuai dengan tema, seperti yang sudah dilaksanakan yakni projek menanam ketela dan membuat olahan makanan kerupuk ketela.

Peserta didik melakukan kegiatan outing class. (Ist)

Evaluasi dan pengkajian tentang pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi ini juga terus dilakukan secara berkala, tandas Henny Candrawati. Diakui sistem pembelajaran ini memiliki manfaat seperti adanya berkas profil potensi peserta didik, meningkatnya motivasi belajar, terciptanya kolaborasi positif antara guru dan peserta didik serta dari segi akademik mayoritas rata-rata nilai setiap peserta didik dapat meningkat.

Reporter/Foto: Rabitha Maha/Istimewa

أحدث أقدم