JOMBANG - Dibalik rimbunnya hutan pegunungan Anjasmoro di Kecamatan Wonosalam, terselip satu kisah inspiratif dari sosok guru yang mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk kelestarian lingkungannya.
Ya, guru ini bernama Ainur Rochim, S.Pd. Bertugas di SDN
Sambirejo II Wonosalam, yang notabene secara geografis lumayan tinggi di
pegunungan Anjasmara, tak membuat Ainur Rochim luput dari dunia kreatif nan
inovatif.
Yuk Baca : Guru di Antara Palu Hukum
Menariknya, kreativitas dan inovasinya ini tak hanya dirupakan pembelajaran di dalam kelas.
![]() |
Ainur Rochim Bersama Siswinya Saat Menunjukkan Hasil Karya Daur Ulang (ist) |
Melainkan mengajak praktik dan membangun interaksi sosial lingkungan
kepada siswa-siswinya. Program ini dinamai Gerakan Ambil Sampah, Pilah, dan Olah
(Gampil).
Ditemui di sela aktivitas mengajarnya beberapa waktu lalu, Ainur Rochim mengakui, ide awal Gampil ini karena dirinya ingin mengajak siswa-siswinya untuk berfikir dan bertindak untuk menciptakan lingkungan yang asri dan nyaman.
Yuk Baca : Merawat Lingkungan Sekolah Lewat Samtaku di SDN Sukopinggir
“Konsep Gampil sendiri sederhana. Kita memanfaatkan sampah yang ada di sekitar sekolah. Khususnya sampah organik yang telah dibakar. Lalu selanjutnya kami olah sebagai pupuk organik,” beber Ainur Rochim.
![]() |
Siswa-Siswi Belajar Pengolahan Kompos (ist) |
Tak hanya itu,
sampah plastik yang ditemukan juga tak lupa untuk tetap dimanfaatkan. Yaitu dengan membuat produk daur ulang
yang layak pakai.
“Untuk
menambah pengalaman dan pengetahuan siswa-siswi, saya ajak mereka untuk bersama
Kelompok Tani Desa Sumberjo untuk berkenalan dan melihat proses produksi sampah organik
bekas pembakaran yang disadur dengan
pupuk organik dan disebut pupuk Kohe. Yaitu, pupuk yang
didapatkan dari kelompok tani dan kemudian diolah oleh Kelompok Tani Sambirejo
untuk penyaduran. Kemudian, untuk sampah anorganik kami buat untuk kerajinan yang
bermanfaat seperti bunga, tas, kursi, figura dan lain sebagainya,” imbuh
Ainur Rochim.
Yuk Baca : Jemy P Wang Jawara Yang Seimbang
Menurut Ainur Rochim, Gampil ini tak semata bertujuan untuk menerapkan dan memahamkan menjaga lingkungan ke siswa-siswi. Tetapi juga menumbuhkan karakter kepedulian sosial siswa-siswi terhadap lingkungan, dan mengembangkan keterampilan serta kreativitas. Sebab hal ini selaras visi SDN Sambirejo II yaitu Sehat, Cerdas dan Berkarakter.
“Alhamdulillah dengan adanya program ini saya melihat ada perkembangan pada siswa-siswi secara positif. Mereka menikmati proses dari Gampil ini. Hasilnya juga anak-anak yang menikmati dalam bentuk uang kas kelas yang kemudian dimanfaatkan untuk berwisata bersama,” ungkap pria yang juga sebagai anggota Kelompok Tani Sambirejo ini.
![]() |
Salah Satu Siswi Mengolah Kompos (ist) |
Seiring dua tahun berjalannya Gampil, produksi Pupuk Organik sudah dilakukan
sebanyak dua kali. Dari sini, Ainur Rochim ingin dan berharap siswa-siswi turut
andil untuk tidak memproduksi sampah terus menerus.
Yuk Baca : PPG Oh PPG
“Baik dari hulu maupun hilir, lingkungan harus terjaga dengan baik. Sehingga
semuanya harus terus mengurangi volume sampah untuk keberlanjutan lingkungan
dan hidup kita semua,” pungkas Ainur Rochim. ■M. Ainun Komarullah.