Opini Santri - Menulis adalah salah satu hal yang paling penting sebagai wadah mengolah gagasan. Karena, jika tanpa menulis maka seseorang hanya bisa berkata tentang gagasannya ketika di depan orang saja.
Tapi ketika seseorang menulis gagasannya di sebuah buku maka gagasanya akan terus di lihat dan di baca oleh banyak orang dan dapat di baca oleh generasi seterusnya.
Oleh karena itu kita sebagai santri harus memiliki kemampuan menulis karena santri di mata masyarakat adalah orang yang berilmu.
Bila
santri menulis, maka akan banyak orang yang membaca gagasan kita. Dan, nama
kita sebagai santri pun akan selalu diingat oleh banyak orang.
![]() |
Penulis Ketika Memproses Tulisannya (Donny) |
Seperti
yang telah di lakukan oleh KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih kita kenal
dengan nama Gus Dur. Beliau telah banyak menulis berbagai buku, esai, dan opini
yang hingga kini karya karya beliau masih relevan sampai hari ini.
Mengutip
dari GusDur.Net jumlah tulisan Gus
Dur dari tahun 1970 hingga awal tahun 2000 berjumlah 493 buah dan sampai akhir
hayatnya pada tahun 2009, Gus Dur telah menulis 600 buah tulisan yang terdiri
dari buku, epilog buku, antologi buku, artikel, dan kolom majalah.
Dari
karya karya Gus Dur tersebut, kita sebagai santri harus meneladani perjuangannya
dalam bidang literasi. Karena, santri adalah orang yang berilmu dan berpotensi
besar menjadi seorang penulis.
Tantangan dan Manfaat Menulis
Menulis juga memiliki tantangan tersendiri. Sehingga, menulis membutuhkan kesabaran, kekereatifan dan kefokusan yang tinggi. Agar, ketika tulisan sudah selesai ditulis, tulisan ini menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Contohnya tulisan dari Surya Maulana Abdillah Alumnus SMP Al Furqan MQ yang kemarin duduk di Kelas IX Al-Quran SMP Al Furqan MQ. Dalam tulisannya yang berjudul Globalisasi, yang dimuat di MQ Times pada edisi 21 Oktober-Desember 2024, Surya mengatakan bahwa kita, sebagai santri jangan mau ketinnggalan ilmu.
Buktikkan kalau kita sebagai santri, tidak hanya pintar mengaji tapi juga dapat menaklukan era globalisasi ini. Globalisasi adalah tantangan kita untuk menjadi lebih pintar dan berpengetahuan.
Dari
tulisan Surya di atas kita dapat mengambil insprasi bahwasannya, santri bukan
hanya bisa mengaji di era Globalisasi ini. Tetapi, santri juga harus bisa
mengikuti era Globalisasi ini agar santri bisa membuktikan bahwa mereka mampu
berkarya. Salah satunya lewat kepenulisannya.
Dan contoh lainnya adalah ketika kegiatan bedah buku Wisuda Langit pada Rabu,29 Januari 2024 lalu yang digelar oleh SMP Al Furqan MQ . Di kegiatan ini para santri di ajak untuk menimba ilmu yang ada di dalam buku tersebut.
![]() |
Proses Pendiskusian Tulisan Di Ekstrakurikuler Jurnalistik (Donny) |
Penulis : Abdan Eiza Karim, Kelas XIII Salaf 1 SMP Al Furqan MQ