Program PKB disediakan tiga mode dalam proses pembelajaran pada program PKB atau istilah resminya disebut sebagai Program Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi (PKG-PK) yang melalui mode online (daring), tatap muka, dan daring kombinasi atau perpaduan antara mode tatap muka dan daring.

JOMBANG, MSP –
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) pada awal Desember 2017 melakukan post test untuk mengevaluasi hasil belajar yang sudah diikuti oleh pesertanya. Meski hasilnya secara resmi belum dirilis, namun beberapa pihak merasa optimis peserta program PKB 2017 akan mendapatkan nilai yang baik.

“Secara umum nilai yang didapat peserta program PKB cukup baik. Hal ini dilihat dari hasil tes online yang nilainya meningkat dibanding tahun lalu. Namun nilai tersebut belum final karena masih harus menunggu nilai dari Instrukstur Nasional (IN) yang terdiri atas nilai sikap dan keterampilan selama proses pembelajaran yang juga turut menjadi instrumen penilaian program PKB,” urai Operator PKB Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Abdul Madjid, S.Psi.

Keoptimisan ini pun turut diyakini oleh salah satu peserta program PKB, Satumi, S.Pd., guru asal SDN Kepanjen II Jombang ini merasa bahwa dirinya akan mendapat nilai yang baik karena sudah mengerjakan tes online dan mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung dengan sebaik-baiknya. Meski perempuan yang juga menjadi wali kelas VI ini kemudian mengaku bahwa saat mengerjakan salah satu modul masih ada tujuh soal yang belum terselesaikan, tetap optimis dapat memperoleh nilai di atas rata-rata nasional.

“Disamping memang karena faktor usia yang sudah tidak muda lagi membuat saat mengerjakan soal harus dua sampai tiga kali membaca, waktu yang diberikan untuk mengerjakan post test pun menurut saya kurang,” keluh Satumi.

Selain itu, faktor tugas serta kesibukan dianggap turut andil menjadi sebuah kendala dalam mempersiapkan post test program PKB ini. Peserta program PKB lain Sodi Akbar, S.Pd mengaku bahwa dirinya tidak memiliki banyak waktu untuk mengulang lagi materi-materi yang telah disampaikan saat proses pembelajaran meski ia sudah berusaha untuk membagi waktunya dengan sebaik mungkin.

Ketika ditanya terkait kesan selama proses pembelajaran yang Sutami atau Sodi Akbar jalani, keduanya sepakat bahwa pelaksanaanya berjalan dengan bagus. Sistem pembelajaran, cara penyampaian materi oleh IN, dan respon peserta sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Saya sangat menikmati dan merasa membutuhkan terhadap materi-materi yang diberikan. IN yang menjadi fasilitator di kelompok belajar pun sangat cerdas sehingga materi yang disampaikan menjadi menyenangkan. Presentasi dan diskusi yang terjadi di dalam kelas turut berlangsung seru. Ini yang menurut saya dapat menjadi salah satu indikator bahwa program ini berhasil,” tutur Sutami.

Evaluasi Proses Pembelajaran

Program PKB disediakan tiga mode dalam proses pembelajaran pada program PKB atau istilah resminya disebut sebagai Program Pembinaan Karier Guru melalui Peningkatan Kompetensi (PKG-PK) yang melalui mode online (daring), tatap muka, dan daring kombinasi atau perpaduan antara mode tatap muka dan daring. Dua kelompok kerja yang berhasil Majalah Suara Pendidikan temui menjelaskan, proses pembelajaran dilakukan dengan mode daring kombinasi. Peserta menjalani pembelajaran sebanyak dua kali tatap muka atau setara dengan 20 jam pelajaran tiap pertemuannya serta satu kali online yang juga setara 20 jam pelajaran.

IN Program PKB, Susiatin, S.Pd mengatakan bahwa sistem ini dirasanya lebih mudah untuk dilakukan karena menurutnya peserta dapat lebih fokus kepada materi yang diberikan. Jika dibandingkan dengan sistem yang diberlakukan pada tahun 2016 lalu. Menurut Susiatin pada 2016 lalu, peserta banyak yang kesulitan dengan sistem dan mekanisme daring sehingga penyerapan materi tidak begitu maksimal.

“Memadukan antara pertemuan tatap muka dan daring lebih memudahkan peserta. Melalui tatap muka, peserta dapat lebih memahami materi. Sedangkan melalui daring, peserta dapat mendiskusikan tugas-tugas yang diberikan ketika pertemuan tatap muka,” jelas Susiatin.

Menurut perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala SDN Yanti Jogoroto ini peserta PKB 2017 memiliki semangat belajar yang tinggi. Meski pada awalnya ada beberapa peserta yang merasa terbebani, namun setelah diberikan penjelasan bahwa program PKB ini merupakan kesempatan sekaligus fasilitas yang diberikan pemerintah serta pentingnya manfaat PKB terhadap keprofesian guru semangat peserta mulai tumbuh dengan sendirinya. Kehadiran peserta serta tugas-tugas yang diberikan pada akhirnya terpenuhi dan terselesaikan seluruhnya.

Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 02 Kecamatan Jombang, Amaroh, S.Pd dan Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 03 Kecamatan Jombang, Yety Feriani, S.Pd sama-sama mengatakan bahwa guru-guru pada KKG-nya yang terpilih untuk mengikuti program PKB, menjalani proses pembelajaran dengan sangat antusias. Ketika salah satu peserta mengalami kesulitan, peserta lain akan saling menyemangati, mendukung, dan membantu mencarikan jalan keluar.

“Bahkan ada salah satu peserta yang sebenarnya sudah hampir memasuki masa purna, namun masih tetap semangat untuk mengikuti proses pembelajaran,” ujar Yety Feriani.

Ditemui secara terpisah, Amaroh menambahkan bahwa semangatnya para guru ini karena timbul kesadaran apabila memahami program PKB ini dapat dimanfaatkan untuk penambahan kompetensi sekaligus penyegaran ilmu yang sudah pernah didapat.

“Kami pun memberikan kesempatan kepada guru-guru yang lebih membutuhkan seperti guru-guru yang memiliki prospek karir yang bagus. Sehingga perlu untuk difasilitasi dalam pengembangan keprofesiannya,” tutup Amaroh. fitrotul aini.
Lebih baru Lebih lama