Mekanisme penyusunan soal USBN, forum MGMP harus membentuk tim khusus yang beranggotakan guru masing-masing pelajaran sejumlah 15 sampai 21 orang ditambah beberapa orang bersama pembina forum bertugas sebagai penelaah.

JOMBANG, MSP – Singkatnya waktu pembelajaran semester genap ditambah adanya perubahan-perubahan baru mengenai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018, membuat berbagai pihak dunia pendidikan bergegas memulai langkah menyiapkan segala komponen yang diperlukan. Seperti halnya Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, yang langsung merespon kebijakan pemerintah tersebut dengan mengumpulkan seluruh pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) guna melakukan koordinasi membahas mekanisme pembuatan soal.

Rapat koordinasi yang dilaksanakan pada (25/1), dipimpin oleh Kepala Seksi Kurikulum Bidang Pembinaan SMP, Agus Suryo Handoko, S.Pd., M.MPd. bersama staf dan perwakilan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP negeri/swasta sebagai pembina masing-masing MGMP.

“Dikumpulkannya seluruh pengurus MGMP dikarenakan pada tahun 2018 ini berbeda dengan tahun lalu, di mana USBN akan berlaku bagi seluruh mata pelajaran,” tambah Agus Suryo Handoko, S.Pd., M.MPd. ketika memulai kegiatan koordinasi.

USBN tahun lalu hanya berlaku pada 3 mata pelajaran saja yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sedangkan di tahun 2018 seluruh mata pelajaran masuk dalam USBN. Model penyusunan soal pun dibagi menjadi 2, yaitu disusun MGMP 75% digabung dengan 25% soal dari Kemendikbud untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Bimbingan Konseling, PKn, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) serta IPS, untuk yang 100% disusun oleh MGMP adalah Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), serta Teknologi Informasi dan Teknologi (TIK) atau Prakarya.

Selain itu ada 2 tipe ujian yang berlaku, yakni Berbasis Komputer dan Berbasis Kertas Pensil. Bagi sekolah yang dinilai mumpuni dalam segi fasilitas komputer ataupun komponen pendukung lain, maka lembaga tersebut melakukan USBN Berbasis Komputer. Tetapi lembaga dengan fasilitas sebaliknya lebih dianjurkan melakukan USBN Berbasis Kertas Pensil.

Pria berkacamata tersebut menguraikan, “Porsi setiap jenis soal pun berbeda dari tahun lalu. Pilihan ganda yang dulunya berisi 30 sampai 40 soal serta essay sebanyak 5 soal, kini pilihan ganda memiliki porsi 90% dan essay 10%. Perlu diingat juga pengerjaan USBN Berbasis Komputer hanya berlaku pada pilihan ganda saja, sedangkan bagian essay tetap menggunakan kertas.”

Mekanisme penyusunan soal USBN, forum MGMP harus membentuk tim khusus yang beranggotakan guru masing-masing pelajaran sejumlah 15 sampai 21 orang ditambah beberapa orang bersama pembina forum bertugas sebagai penelaah. Tujuannya agar tim bentukan tersebut bisa berbagi tugas serta mempercepat penyusunan soal Berbasis Komputer dan Kertas Pensil. Ketika soal telah terbuat, selanjutnya diserahkan pada bagian penelaah untuk mengkaji tingkat kevalidan soal.

Salah satu pembina farum MGMP dari SMP negeri, Muhlas menuturkan, “Guru yang ditunjuk sebagai tim penyusun maupun penelaah soal akan mendapatkan sedikit biaya akomodasi. Hanya saja besarannya masih diseragamkan dengan kepala sekolah lain dan akan dibicarakan lebih lanjut.”

Langkah Dinas Pendidikan seperti ini, tambah Muhlas, sangat bermanfaat bagi seluruh pengurus MGMP negeri/swasta agar bisa mempersiapkan segala perubahan dari pusat dan pelaksana di lapangan tidak kebakaran jenggot ketika menjalankannya. Sehingga kedepannya segala persiapan bisa berjalan terencana dengan matang sejak jauh-jauh hari. fakhruddin
Lebih baru Lebih lama