Guna memberikan edukasi bagi guru dan peserta didik, bahwa pembelajaran Sains bisa berjalan menyenangkan. Pendiri Rumah Sains Ilma, A Muzi Marpung berkeliling Indonesia dengan misi menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap sains.

JOMBANG, MSP - Anggapan tentang susahnya pembelajaran sains saat duduk di bangku SD tidak lepas dari kurang tepatnya metode pembelajaran yang dipilih guru. Hal itu salah satunya dikarenakan minimnya pengetahuan tentang membuat media pembelajararan yang bervariasi dan inovatif sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tiada mampu berjalan luwes.

Berbeda bila guru memiliki kepekaan dalam memanfaatkan segala benda yang terdapat disekitarnya. Maksudnya dengan memanfaatkan benda tersebut dapat dilahirkan media pembelajaran yang ekonomis, efektif, serta membangun keinginan belajar peserta didik. Ternyata dari pelbagai benda yang lumrah di temuai kalau disentuh dengan ide kreatif maka mampu diubah menjadi media untuk memahami pembelajaran.

Praktis peserta didik sejenak melupakan bahwa sains yang selama ini dirasakan menyulitkan ternyata mudah. Tentunya dengan pola penyampaian yang berbeda karena menggunakan media pembelajaran dari kreasi guru sendiri.

Guna memberikan edukasi bagi guru dan peserta didik, bahwa pembelajaran Sains bisa berjalan menyenangkan. Pendiri Rumah Sains Ilma, A Muzi Marpung berkeliling Indonesia dengan misi menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap sains. Jombang sendiri berkesempatan menjadi persinggahan dalam rangkaian kegiatan Indonesia Main Sains yang bertempat di SD Plus Darul Ulum Jombang.

Acara diikuti lebih kurang 200 peserta didik beserta guru pendamping. Selama proses kegiatan pun tidak dipungut biaya, semua ditanggung penyelenggara dan panitia. Bahkan sepulang acara, setiap sekolah mendapatkan satu buku panduan praktikum dengan cuma-cuma.

"Sebenarnya kegiatan ini ditujukan untuk membangun kerjasama antara peserta didik dan guru, sehingga terjalin komunikasi dua arah secara aktif di antara keduanya. Selain itu mengusung kegiatan praktikum bersama-sama akan semakin menghidupkan suasana pembelajaran di dalam kelas," jelas A Muzi Marpung selaku narasumber.

Di sebuah acara yang berlangsung di hari Kamis (22/3) ini, pemateri memperagakan sepuluh praktikum dari total lima puluh jenis peragaan sains sederhana nan menarik di dalam buku pedoman. Peserta tidak perlu repot menyiapkan semua keperluan pendukung, karena sudah ditanggung pemateri secara langsung. Buku pedoman juga bisa dibawa pulang dan diterapkan sebagai acuan guna diterapkan langsung di masing-masing lembaga.

"Selain kegiatan praktikum, acara dimulai dengan pameran beberapa alat peragaan pendidikan buatan pemateri yang dibawa langsung dari kantor pusatnya di Tangerang, Banten. Sehingga berbekal pengalaman berharga selama mengikuti kegiatan sejak pagi hingga selesai, peserta didik dan guru semakin bersemangat menghadapi pelajaran sains yang kerap menjadi momok bagi sebagian orang," harap Kepala SD Plus Darul Ulum, Ike Sinta Dewi. fakhruddin
Lebih baru Lebih lama