Pengembangan suatu kota menjadi sebuah smart city sejalan dengan program pemerintah melalui Bappenas, yang telah menetapkan peta jalan pembangunan perkotaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

JOMBANG – Kemajuan teknologi seakan sudah tidak dapat terbendung. Apalagi untuk menjawab kebutuhan manusia yang semakin kompleks, maka inovasi teknologi diharapkan dapat menjawab itu. Oleh karenanya, dari urusan memperoleh transportasi yang nyaman, memesan makanan, transaksi perbankan hingga menyelesaikan pekerjaan cukup dengan smartphone. Sehingga tiada mengherankan, bila sentuhan evolusi teknologi merambah ke pelbagai sektor diantranya adalah perkotaan.

Istilahnya adalah smart city atau kota cerdas. Pengertiannya ialah visi pengembangan perkotaan untuk mengintegrasikan Teknolgi informasi dan Komunikasi (TIK) dan teknologi Internet of Things (IoT) guna mengelola aset kota. Meliputi sistem informasi pemerintahan lokal, sekolah, perpustakaan, transportasi, rumkah sakit, pembangkit listrik, jaringan penyedia air, pengelolaan limbah serta serangkaian pelayanan kepada massyarakat.

Pengembangan suatu kota menjadi sebuah smart city sejalan dengan program pemerintah melalui Bappenas, yang telah menetapkan peta jalan pembangunan perkotaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Adanya pengembangan 7 kawasan metropolitan yang sudah ada saat ini, 5 kawasan metropolitan baru, 10 kota baru publik, 20 kota otonom, dan 39 pusat pertumbuhan baru.

Penekanan pembangunan smart city dengan penggunaan teknologi dan informasi dalam kehidupan sehari-hari diharapkan menjadikan kota dapat melayani warga dan menghadirkan solusi di daerah. Smart City dapat membantu masyarakat mengelola sumber daya yang sudah ada dengan efektif, efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tidak terduga sebelumnya.

Salah satu penggagas ide Smart City di Kabupaten Jombang, Sandy Dolorosa mengatakan, “Smart City adalah sebuah impian dari hampir semua negara di dunia. Melalui Smart City berbagai macam pengetahuan dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui device yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis device atau gawai.”

Melalui gawainya, tambah laki-laki yang gemar akan Teknologi Informasi (TI) tersebut, secara interaktif pengguna dapat menjadi sumber pengetahuan bermanfaat, mereka mengirim informasi ke pusat pengetahuan untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain. Intiya semua informasi dapat diakses dengan mudah dan tersedia dalam satu genggaman.

Secara umum konsep Jombang Smart City ini tidak jauh berbeda dengan di kota-kota lain. Namun dalam aplikasinya ada yang digubah disesuaikan kondisi di Kabupaten Jombang. Aplikasi yang dirancang Sandy Dolorosa bersama timnya ini menggunakan duabelas fitur menu, diantara adalah tentang Jombang, agenda bupati, berita dan event, wisata, lowongan pekerjaan, mata jombang, radio streaming, informasi Islam, informasi cuaca, live chat se Jombang, komunitas dan pengaduan.

“Selain itu juga terdapat slide show yang merupakan program Bupati Jombang. Ini bertujuan untuk mengenalkan program-program bupati kepada masyarakat luas. Selain itu juga masyarakat bisa menagih kepada bupati jikalau program-program belum terlaksana,” terang Sandy Dolorosa.

Selanjutnya, laki-laki yang juga hobi bersepatu roda tersebut mengatakan bahwa dengan berbagai fitur tersebut masyarakat tidak perlu khawatir akan berita-berita hoax ataupun pengguna iseng. Pasalnya Sandy Dolorosa sudah memberikan filter kepada informasi yang masuk kedalam aplikasi tersebut, karena untuk memastikan keabsahan penggunaannya akun para pengguna pun akan diverifikasi dengan nomor e-KTP.

Secara garis beras konsep Jombang Smart City ini sudah siap untuk dilaksanakan, hanya saja diperlukan sinergi antara Pemerintah Daerah (Pemda) beserta dinas-dinas terkait dan masyarakat untuk mewujudkan konsep tersebut dapat berjalan. Baginya Jombang sudah mampu untuk melaksanakan Smart City, namun sekarang masih terkendala dengan izin.

“Kalau pengaplikasiannya Isya Allah sudah siap semua seperti aplikasi, server dan tim yang andil dalam Jombang Smart City ini. Hanya saja sekarang masih terbentur dengan izin. Mudah-mudahan nanti cepat terlaksana,” harap Sandy Dolorosa.

Menurutnya, masyarakat adalah bagian penting dari terciptanya Smart City, karena dengan demikian kebiasaan-kebiasaan yang dulu mulai ditinggalkan. Konsep ini berdampak pada kualitas hidup masyarakat dengan tujuan menjadikan sebuah kota menjadi lebih efisien. Selain itu, mereka juga dituntut untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan dan penyelenggaraan kota, serta menjadi pengguna kota yang aktif. aditya eko
Lebih baru Lebih lama