Aldi Terano peserta didik SDN Kesamben I, Hal itu tidak lepas dari peran guru yang selalu menanamkan keyakinan serta kebanggaan tersendiri ketika menjadi perwakilan kecamatan, terlebih apabila berhasil mewakili kabupaten hingga nasional.

KESAMBEN – Perasaan optimis menghadapi suatu tantangan tertentu sangat perlu ditanamkan di benak pikiran peserta didik supaya tidak patah semangat dalam menggapai mimpinya. Sesempit apapun kondisinya, ketika seseorang masih mau berusaha pasti masih ada jalan keluar di balik semua tantangan yang menghadang.

Serupa dengan yang diajarkan oleh salah seorang guru SDN Kesamben I, Eka Pujiastutik terhadap Aldi Terano dan akhirnya berhasil menjuarai lomba Kader Tiwisada jenjang SD tingkat Kabupaten Jombang. Walaupun jarak antara persiapan dengan hari perlombaan hanya tiga hari, tetapi tidak membuat pesimis keduanya dengan terus bergerak mempersiapkan materi semaksimal mungkin. Bahkan berkat semangat membaranya tersebut, mendapatkan apresiasi dari pihak Puskesmas sekitar melalui pembimbingan secara berkala.

Aldi Terano menjelaskan, “Hal itu tidak lepas dari peran guru yang selalu menanamkan keyakinan serta kebanggaan tersendiri ketika menjadi perwakilan kecamatan, terlebih apabila berhasil mewakili kabupaten hingga nasional. Sehingga motivasi untuk berjuang terus menyala, meskipun terkadang ada rasa khawatir.”

Guna menyiasati rasa jenuhnya melewati rutinitas padat tersebut, peserta didik yang tengah duduk di bangku kelas empat ini lebih memilih mengisi waktu luangnya untuk berenang bersama teman ataupun keluarganya. Menurutnya ketika berenang mampu menghilangkan penatnya sementara waktu.

Di sisi lainnya, keseharian Aldi selama di sekolah telah tergabung menjadi Kader UKS sejak kelas tiga dan melalui perkembangan di setiap harinya memang terkenal memiliki kelebihan di bidang wawasan kesehatan dibanding peserta didik lainnya. Hal itu juga menjadi latar belakang peserta didik kelahiran Sidoarjo itu terpilih sebagai Dokter Cilik sekolah beserta perwakilan kecamatan di lomba Kader Tiwisada.

Selama waktu persiapan yang sangat singkat, peserta didik berusia duabelas tahun ini berinisiatif meningkatkan jam belajarnya seputar pengayaan materi lomba. Materi bisa didapatkan dari internet, kiriman guru ataupun pihak Puskesmas selaku pembimbing. Guna memantau perkembangan sang peserta didik, guru juga memberikan pengarahan terhadap orang tua supaya mengontrol kesehatannya buah hatinya karena waktu istirahatnya di rumah semakin terkurangi. Jangan sampai energinya terlalu diforsir sampai lupa makan dan istirahat yang mengakibatkan turunnya kondisi kebugaran.

“Sebagai Kader UKS tentunya hal sederhana mengenai jam istirahat memang harus sudah di luar kepala dan seharusnya dihindari, karena tugas kita adalah merawat bukan dirawat, menangani bukan ditangani,” fakhruddin
Lebih baru Lebih lama