BANDAR KEDUNGMULYO – Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan tingkatan akhir peserta didik dalam menempuh pendidikan sebelum memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau memilih untuk bekerja. Namun tingginya angka lulusan SMA/MA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan Jawa Timur menginisiasi program Double Track SMA/MA.
Di Kabupaten Jombang terdapat lima sekolah yang menerapkan program tersebut salah satunya adalah SMA Negeri Bandarkedungmulyo. Sekolah yang berlokasi di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo ini menerapkan Program Double Track mulai tahun pelajaran 2019/2020.
“Program keterampilan yang dilaksanakan disini adalah multimedia (operator komputer) dan tata boga. Dua jenis keterampilan itu berdasar survei yang dilakukan pada peserta didik. Mereka menginginkan keterampilan apa untuk bekal setelah lulus SMA jika mereka tidak melanjutkan kuliah, dua keterampilan itu yang paling banyak terpilih,” jelas Wakil Kepala Sekolah (Waka) urusan Kurikulum SMA Negeri Bandarkedungmulyo, Didik Agus Pramono, S.Pd.
Baca Juga: Tembakau
Didik Agus Pramono lantas menambahkan bahwa sifat program Double Track adalah tambahan bagi peserta didik maka waktu pelaksanannya dilakukan di luar jam sekolah reguler. Selain itu, tidak semua peserta didik bisa mengikuti program ini. Diprioritaskan bagi peserta didik yang potensi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tingginya sangat rendah dan memiliki kemauan yang kuat. Menyinggung mengenai kurikulum, materi serta bahan ajar untuk keterampilan dalam Program Double Track, pria yang juga menjabat sebagai Tutor Operator Komputer ini menjelaskan bahwa seluruhnya sudah disusun dan disediakan oleh penyelenggara. Dalam hal ini adalah Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang ditunjuk sebagai rekan penyelenggara oleh Dinas Pendidikan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Namun materi yang telah disusun itu boleh dikolaborasikan dengan potensi lokal. Misal pada keterampilan tata boga kami mendorong peserta didik untuk memanfaatkan bahan lokal khas Bandarkedungmulyo yakni Jambu Darsono. Bahan itu diolah menjadi beragam olahan makanan kemudian dikemas dan dipasarkan. Dari rangkaian itu, peserta didik tidak hanya diajarkan mengenai cara mengolah makanan saja, tapi sampai dengan pengemasan dan pemasaran,” ujar Didik Agus Pramono.
Selayaknya pembelajaran reguler di sekolah, kegiatan pembelajaran juga pratik dalam program Double Track juga tidak terhindar dari naik turunnya semangat peserta didik. Apalagi pelaksanaan pembelajaran untuk program ini di luar jam sekolah dan waktu libur bagi peserta didik. Namun selaku tutor, Didik Agus Pramono dan tutor yang lain selalu mengingatkan serta memberi motivasi pada peserta didik.
Hasilnya, pada libur semester lalu yang sekaligus juga digunakan sebagai evaluasi pelaksanaan program, para peserta didik program Double Track mengikuti pameran yang diadakan di Jatim Expo. Dari pameran ini diharapkan hasil dan potensi peserta didik dapat diketahui oleh konsumen atau para pengusaha di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Adanya Double Track ini diharapkan peserta didik yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi memiliki bekal keterampilan. Entah untuk bekerja dengan orang lain atau justru berwirausaha menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Karena usai lulus mengikuti program mereka akan mendapatkan sertifikat keterampilan yang dapat dijadikan bukti penunjang bahwa mereka profesional dalam bidang keterampilannya,” tutup Didik Agus Pramono.
Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Istimewa