PLOSO – Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, menanggulangi kemiskinan, dan mengangkat laju pertumbuhan ekonomi. Indeks Pembangunan Manusia meletakkan kesehatan adalah salah satu komponen utama pengukuran selain pendidikan dan pendapatan. Kondisi umum kesehatan Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.

Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso saat ini sangat memperhatikan hal tersebut. Pasalnya sejak pertengahan tahun 2019 lalu, pemerintah desa bersama masyarakat mengembangkan inovasi yang bernama Gelisa Sekilas yaitu Gerakan Peduli Lansia dan Sekolah Ibu Sehat. Tujuan inovasi tersebut ialah untuk membuat masyarakat Desa Jatigedong agar lebih sehat mulai anak-anak hingga usia lanjut.

Jumlah warga usia lanjut di desa ini tergolong tinggi. Sedangkan untuk kesehatannya pun pada usia lanjut sangat rentan terserang penyakit. Karena itu, Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) bersama pemerintah desa bekerjasama dengan kader-kader desa dan Puskesmas untuk mendatangi rumah-rumah lansia untuk pemberian pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga: SDN Wonomerto I Wonosalam Seimbangkan Keilmuan

Seperti yang dijelaskan Tim verifikasi inovasi desa, Semi Indra M. salah satu pelayanan yang diberikan kepada para lansia diantaranya melakukan timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan laboratorium seperti halnya cek gula darah, kolesterol, dan asam urat. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan secara rutin minimal setiap bulannya kepada para lansia. Selain itu juga memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan dan rutin melakukan kegiatan olahraga seperti senam lansia.

Melalui kegiatan sosialisasi tersebut masyarakat di Desa Jatigedong khususnya para lansia memperoleh layanan serta perhatian kesehatan. Harapan kedepannya lebih memperhatikan kesehatan secara mandiri, tidak perlu tergantung kepada orang lain.

Tidak hanya berfokus pada lansia, inovasi yang digagas selanjutnya adalah membuat kaum perempuan di desa Utara Sungai Brantas ini memiliki mindset (pola pikir) hidup sehat. Hal ini dilakukan oleh kader-kader desa dengan mendatangi ibu-ibu yang sedang menunggu buah hatinya belajar di Taman Kanak-kanak (TK) dan Kelompok Bermain (KB). Mengantar dan menunggu anak di sekolah bisa jadi adalah rutinitas yang membosankan. Sering kali waktu senggang itu terbuang percuma hanya untuk ngobrol, merumpi bahkan bergunjing.

Karenanya, menurut Ketua TPID Kecamatan Ploso, Sutiyo, memberikan pengetahun terhadap orangtua yang menunggu anak-anaknya sekolah sangat penting karena selain mengurangi kegiatan yang kurang bermanfaat orangtua akan dibekali dengan ilmu yang baik yang disampaikan oleh kader-kader desa yang berpengalaman. Materinya pun beragam disesuaikan dengan kasus kesehatan yang lagi dihadapi sekarang ini.

Contohnya pada saat ini wali anak didik diberikan pengetahuan tentang pemberian asupan gizi pada anak, kasus stunting dan cara untuk mengatasinya. Menerangkan bahwa memilih menu makanan tidak sembarangan namun harganya tidaklah mahal. Bahkan bahan makanan pun dapat diperoleh dari sekitar rumah.

Namun menurut Sutiyo saat ini kendala yang dihadapi adalah dana yang masih jauh dari cukup untuk merealisasikan inovasi tersebut secara maksimal. Pasalnya seperti halnya tentang gerakan peduli lansia untuk saat ini masih menggunakan alat-alat pinjaman dari bidan yang mendampingi saat pemeriksaan. Harapannya pemerintah terkait bisa membantu agar bisa terlaksana dengan baik.

Reporter/Foto: Aditya Eko P./Istimewa
Lebih baru Lebih lama