JOMBANG – Sebanyak 103 ASN struktural Disdikbud Kapubaten Jombang pada Selasa (7/7) melakukan perekaman data sidik jadi dan pendeteksi wajah. Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan, dan Pelatihan (BKDPP) Kabupaten Jombang melakukan pembarauan sistem absensi. Abesensi yang sebelumnya hanya menggunakan fingerprint (sidik jari) sekarang ditambah dengan face detected (pendeteksi wajah).

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Imam Budi Basuki, S.H menyambut baik upaya perbaikan absensi ini. Ditambah dengan adanya Covid-19, penambahan metode absensi melalui pendeteksi wajah bisa mengurangi interaksi fisik.

Alat baru ini yang bisa mendeteksi orang asli atau bukan, diharapkan data absensi yang dilakukan benar adanya.

Tim Teknis Pendataan Absensi Kepegawaian BKDPP, Rendyantoko Rinaldi menjelaskan perekaman data kali ini selain menambahkan cara absensi yang sebelumnya hanya dengan sidik jari ditambah dengan pendeteksi wajah. Pendataan kali ini juga dilakukan pada alat yang lebih baru dibanding sebelumnya.

Baca Juga: Membuat Hiasan Kelas

“Di alat sebelumnya sempat ditemukan beberapa kasus pemalsuan absensi. Alat baru ini yang bisa mendeteksi orang asli atau bukan, diharapkan data absensi yang dilakukan benar adanya. Apalagi data ini juga akan tersambung langsung dengan server dan database di BKDPP Kabupaten Jombang,” jelas Rendyantoko Rinaldi.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini
Lebih baru Lebih lama