KESAMBEN – Musim pancaroba telah tiba, hembusan angin seolah mengguyur seluruh badan saat menerpa. Musim seperti ini juga banyak pecinta layang-layang menyalurkan hobinya, bahkan menjadikan ajang perlombaan. Hal seperti itu seperti yang dilakukan di Dusun Ngembul, Desa Kesamben, Kecamatan Kesamben pada Minggu (20/8).

Walaupun tidak memperebutkan hadiah yang besar, namun karena sudah menjadi hobi, maka hal itu bisa memuaskan hati. Selain itu, paling tidak dengan menfasilitasinya akan menghindari bahaya lain yang menyertai ketika bermain layang-layang di jalanan terbuka ataupun di sepanjang sambungan instalasi listrik.

Ketua Karang Taruna Dusun Ngembul, Desa Kesamben Intan Etika mengungkapkan, “Dalam layangan aduan (sambit) dan festival layang-layang, kami mengajak pecinta olahraga dirgantara ini lebih mengenal permainan yang sudah lama ada di Indonesia. Paling tidak jangan sampai merugikan orang lain.”

Laporan itu kebanyakan memang berada di wilayah Jombang pinggiran. Kalau di Jombang Kota sangat minim, mengingat juga tak banyak lahan luas yang bisa digunakan bermain layang-layang.

Selain itu juga akan beradu kreasi. Layang-layang yang akan diterbangkan dibuat sedemikian rupa dengan bentuk dan ukuran yang tidak seperti umumnya. Hal itu jelas menambah daya tarik sendiri bagi peserta dan khalayak yang turut menyaksikan langsung.

Sementara itu, Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan Jombang, Nuraini membenarkan bahwa selama musim berganti dengan angin yang berhembus kencang, kerap terjadi laporan pemadaman listrik akibat gangguan layang-layang. Karena permainan tradisional itu tersangkut di kabel instalasi maupun tower.

Baca Juga: Salah Kaprah Pemanfaatan Telur Ayam Kampung

“Laporan itu kebanyakan memang berada di wilayang Jombang pinggiran. Kalau di Jombang Kota sangat minim sekali, mengingat juga tak banyak lahan luas yang bisa digunakan bermain layang-layang,” ungkap Nuraini.



Undang-Undang Pasal 51, Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan menyebutkan batasan masyarakat agar tidak beraktivitas atau bermain di dekat jaringan listrik. Oleh karenanya, pihaknya tak jarang memberikan informasi dan sosialisasi ke masyarakat. Karena bermain laying-layang di sekitar jaringan listrik bisa merugikan dan membahayakan.

Nuraini menuturkan, “Lebih lagi ketika pembelajaran saat ini dilakukan di rumah. Kian banyak yang bermain layang-layang. Kalau tak berhati-hati dan memilih area yang aman, kerusakan jaringan instalasi listrik sangat berpotensi. Bahkan berakibat lebih buruk seperti meledaknya jaringan induknya.”

Reporter/Foto: Fitrotul Aini/Chicilia Risca Y.

Lebih baru Lebih lama