PLANDAAN –
Sekolah tak ubahnya sebuah kawah candradimuka bagi peserta didik. Mereka di tempa kemampuan akademik dan non-akademik untuk menatap masa depan lebih baik. Hal itu tak lain sebagai bekal kelak ketika bersaing dalam dunia kerja yang sangat ketat. Selain itu, juga menanamkan nilai-nilai kebajikan untuk pondasi agar tak sampai tenggelam dalam sebuah kemajuan.

Upaya itu dilakukan oleh SDN Kampungbaru Plandaan. Memiliki jumlah peserta didik sebanyak 158, beragam kegiatan baik yang bersifat akademik maupun non-akademik diadakan di sekolah yang beralamat di Jl. Uripan 03 RT. 002/RW. 003 Dusun Kepuh, Desa Kampungbaru, Plandaan.

“Untuk kegiatan non-akademik difasilitasi melalui bermacam kegiatan ekstrakurikuler. Seperti voli dan sepak bola untuk di bidang olahraga. Di bidang seni, ekstrakurikuler karawitan menjadi salah satu yang diunggulkan. Prestasi terbaik yang pernah didapatkan adalah terpilih mewakili Kabupaten Jombang untuk mengikuti lomba di tingkat provinsi. Selain itu, peserta didik juga kerap diundang untuk mengisi acara yang diadakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kampungbaru atau masyarakat sekitar yang menggelar hajatan,” jelas Kepala SDN Kampungbaru Plandaan, Sucipto, S.Pd.

Peserta didik yang benar-benar memiliki bakat dan potensi lebih yang akan mendapatkan bimbingan intensif.

Sucipto mengatakan salah satu aspek yang bisa membuat kelompok karawitan SDN Kampungbaru, Plandaan berkembang adalah sudah memiliki sarana yang cukup mendukung. Sekolah sudah memiliki inventaris seperangkat gamelan yang digunakan peserta didik untuk berlatih dan tampil ketika mendapatkan undangan.

Selain karawitan, di bidang kesenian ekstrakurikuler tari, seni lukis, dan rupa juga menyumbangkan prestasi, meski tiap tahunnya tidak banyak yang peserta didik yang terlibat. Peserta didik yang benar-benar memiliki bakat dan potensi lebih yang akan mendapatkan bimbingan intensif.

Hal serupa juga dilakukan dalam bidang akademik yang salah satunya difokuskan pada pencapaian keikutsertaan Kompetisi Sains Nasional (KSN) atau yang dulu disebut sebagai Olimpiade Sains Nasional (OSN). Peserta didik yang dinilai memiliki kemampuan pemahaman terhadap materi pembelajaran yang lebih baik akan dijaring untuk dibina lebih serius.

Baca Juga: SDN Jombang II Mengembangkan Prestasi Lewat Paskibra

“Penjaringan peserta didik dilakukan oleh wali kelas. Sebagai orang yang hampir setiap hari mengamati perkembangan peserta didik, wali kelas tentu bisa mengamati dan menganalisis peserta didik di kelasnya yang memiliki kelebihan,” tambah Guru Kelas V, Sulastri, S.Pd.SD.



Aneka kegiatan tidak akan menarik perhatian masyarakat jika tidak diimbangi dengan pelayanan yang diberikan oleh guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah. Untuk itu sebisa mungkin selalu memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat.

“Seperti pelayanan persyaratan Program Keluarga Harapan (PKH), kepengurusan Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan sejenisnya kami berusaha secepatnya untuk merespon dan membantu. Meskipun itu di luar jam sekolah,” ungkap Sucipto.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini
Lebih baru Lebih lama