BARENG – Seorang seniman memiliki kepekaan yang melebihi orang biasanya. Seperti yang dilakoni Samiaji, kepeduliannya terhadap lingkungan akhirnya melahirkan sebuah kreasi, yakni wayang sampah.

Pembuatan wayang sampah yang dilakukan Samiaji baru dua tahun terkahir ini. Bahan utama yang digunakan adalah segala jenis sampah yang masih memungkinkan. Samiaji juga menggunakan peralatan khusus dalam menciptakan wayang sampah tersebut.

“Pembuatannya menyesuaikan dengan cerita yang akan saya garap. Sementara ceritanya tidaklah seperti pada wayang kebanyakan, bisa dari ide yang tercecer di sekitar. Kemudian dibuatlah karakter tokohnya,” tutur lelaki kelahiran 18 Januari 1975 ini.

Pembuatannya menyesuaikan dengan cerita yang akan saya garap. Sementara ceritanya tidaklah seperti pada wayang kebanyakan, bisa dari ide yang tercecer di sekitar. Kemudian dibuatlah karakter tokohnya.

Kepiawaian warga Dusun Banjarsari, Desa Kedungwinong, Kecamatan Bareng ini ditunjang kemampuannya dalam mengolah warna. Maklum saja, Samiaji sebelumnya bekerja di bidang airbrush sehingga sangatlah mendukung dalam pembuatan wayang sampah.

Samiaji berkisah, awalnya dia bekerja sebagai ahli airbrush di Pulau Dewata, namun pada 2010 harus menutup usahanya akibat terjadi Bom Bali I. Akhirnya pria yang akrab disapa Mijek ini memutuskan pulang kampung dan melanjutkan usahanya di Kota Santri ini.

Baca Juga: Bahaya Penggunaan Plastik Pada Anak


Menariknya, selain sebagai nilai edukasi tentang lingkungan, dalam menyajikan wayang sampah ini musik pengiringnya pun dinamis. Tak harus melulu menggunakan gamelan, terkadang cukup musik dari telepon genggam. Sebenarnya Samiaji tak memiliki kemampuan mendalang secara khusus. Dia hanya berharap, melalui wayang sampah, pesan yang hendak disampaikan mampu masuk ke penonton secara ramah.

“Setelah memainkan wayang, biasanya saya membuang lagi sampah-sampah tersebut. Hal itu dikarenakan wayang tersebut berasal dari sampah, sehingga sudah seyogyanya dikembalikan dan ditempatkan yang sesuai,” ungkap Samiaji.

Justru terpenting baginya adalah manfaat dalam penyampaian nilai-nilai moral melalui wayang sampah. Dia memiliki misi tersendiri dalam mendekatkan persoalan lingkungan di masyarakat dengan pola yang sederhana. Oleh karenanya, selalu membuka tangan terhadap lintas seni lain dalam penggarapannya. Tujuannya, agar kian masuk ke hati masyarakat.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama