WONOSALAM –
Terletak di lereng Gunung Anjasmoro membuat wilayah Wonosalam dan sekitarnya terkenal dengan hasil alamnya. Selain letaknya yang terbilang subur, di sana juga cukup banyak lahan terbuka untuk dimanfaatkan di pelbagai bidang, baik perkebunan maupun pendidikan.

Sama halnya yang dilakukan oleh SMK Negeri Wonosalam, memaksimalkan adanya luas lahan di sekitar sekolah untuk program keahlian Agrobisni Tekni Pertanian (ATP). Dengan begitu dapat mendalami pelbagai hal terkait erat dengan tanaman sekaligus perkebunan, termasuk juga pemaksimalan, pengolahan, hasil, hingga pemberdayaan pasca panen.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan, SMK Negeri Wonosalam, Drs. Akhmad Sokheh tak menampik bila kehadiran SMK Negeri Wonosalam di daerah pergunungan sebagai upaya memberikan daya dukung atas potensi yang terdapat di sana. Dengan kata lain, ketika peserta didik belajar dapat disinergikan dengan kondisi sekitar.

Dilengkapi dengan keberadaam laboratorium alam ATP dengan lebih kurang seluas dua hektar membuat peserta didik belajar mengelola kopi, cengkih, kakao (coklat), dan kelapa secara langsung.

“Di keahlian ATP peserta didik tidak sekadar diajarkan mencangkul seperti yang dibayangkan oleh masyarakat awam. Namun sedari pembibitan, penanaman, perawatan tanaman, pemanenan, pengolahan hasil panen, hingga pemasaran. Kesemuanya diajarkan secara teoretis dan praktik sesuai dengan keilmuan,” terang Akhmad Sokheh.

Kepala Program (Kaprog) ATP SMK Negeri Wonosalam, M. Imam Zarkasyi, S.Pt menambahkan, “Meski pada dasarnya peserta didik kebanyakan sudah berasal dari keluarga yang mengelola lahan, membuat mereka dapat mempraktikkan teori-teori yang didapatkan, mengamati, dan merawat tanaman yang di tanam hingga proses panen. Dilengkapi dengan keberadaam laboratorium alam ATP dengan lebih kurang seluas dua hektar membuat peserta didik belajar mengelola kopi, cengkih, kakao (coklat), dan kelapa secara langsung.”

Baca Juga: Ilustrasi Gambar Mempengaruhi Kecintaan Sejarah

Senyampang itu peserta didik juga diterjunkan langsung ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui program Praktik Kerja Industri (Prakerin). Bekerja sama salah satunya dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Ngrangkah Sepawon, Kediri menjadikan peserta didik belajar secara lebih menyeluruh dan langsung terkait langkah-langkah strategis dalam pengelolaan perkebunan.

Terdapat pula program keahlian lain seperti Tata Boga, Teknik Permesinan, dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) juga turut memberikan sumbangsih keilmuan kepada peserta didik. Bahkan TKR menjadi program keahlian yang banyak diminati calon peserta didik baru.



“Program keahlian yang kami miliki pada akhirnya menjadi sebuah proses terintegrasi. Memiliki program keahlian dalam pembuatan atau penyediaan bahan baku di program ATP. Selanjutnya menjadi sebuah produk di program keahlian Tata Boga. Proses pengolahan ditopang program keahlian permesinan dalam penyediaan alatnya. Sementara TKR yang meski tidak memiliki benang merah diantara tiga keahlian yang lain ditujukan untuk memfasilitasi potensi peserta didik dan mewadahi permintaan masyarakat,” tambah Akhmad Sokheh.

Seiring berkembangnya wilayah Wonosalam, kedepannya SMK Negeri Wonosalam dapat turut berkontribusi, mengembangkan diri menjadi SMK Pariwisata tanpa mengubah ciri khas yang sudah dimiliki. Kerjasama para investor pengembang lahan di Wonosalam sangat diharapkan untuk bisa menyerap lulusan SMK yang berdiri sejak 2005 ini.

Reporter/Foto: Fitrotul Aini

Lebih baru Lebih lama