DIWEK – SMP Al Madinah Diwek berpandangan jauh ke depan. Mereka menyiapkan para peserta didik untuk masuk ke dunia global. Pihak sekolah menyadari bahwa sejak memasuki era revolusi teknologi informasi, siapa pun bisa terhubung dengan orang dari negara mana saja. Entah untuk membangun jejaring bisnis, kerja sama di bidang organisasi, atau pun segala hal yang bisa dilakukan bersama pihak lain.

Tak ada lagi sekat-sekat yang membatasi relasi dan komunikasi. Untuk itu, kemampuan berbahasa asing dan pengenalan akan kultur dari negara lain, mendapat prioritas utama. Kesadaran ini yang mendorong SMP Al Madinah Diwek untuk mendatangkan native speaker atau yang disebut penutur asli dari Jerman,Ukraina dan Tanzania.

Kehadiran para native speaker tentu saja tidak sekadar membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris, tetapi berkesempatan pula untuk berinteraksi dan mengenal kebudayaan dari masing-masing.

Penasihat Yayasan Al Madinah, Mardiyana menjelaskan, “Tagline yang menjadi keunggulan sekaligus visi SMP Al Madinah Diwek adalah Al Madinah goes to global zone. Para native speaker mengembangkan pendidikan Bahasa Inggris menggunakan metode Cepat S-4 (Speedy, Systematic, Smart and Simple).”

Mardiyana menambahkan, ada satu kesadaran dibalik penerapan metode ini bahwa bahasa adalah tools yang bisa digunakan untuk mengembangkan dan membangun jejaring relasi dengan pihak lain. Penguasaan yang cepat, sistematis, cerdas, dengan cara yang sederhana menjadikan pelajaran ini sebagai pembelajaran menyenangkan. Bukan sebaliknya menjadi momok yang menakutkan bagi peserta didik.

Baca Juga: Buat Internet Lebih Aman Untuk Anak

“Model pengembangan pendidikan ini sejalan dengan semangat perintis Yayasan Al Madinah yang menaungi SMP Al Madinah Diwek dan MA Global School Diwek, KH. Mashuri. Peletak dasar pendidikan ini menitikberatkan sebagai lembaga pendidikan Islam yang berahlaqul kharimah dan berkarakter. Sasaran utamanya adalah mendidik santri dalam menghadapi persaingan global. Basis pendidikan di tempat ini adalah Alquran dan ilmu pengetahuan modern,” ungkap Sekretaris Umum SMP Al Madinah Diwek, Nuril, S.Pd.



Nuril menjelaskan, kehadiran para native speaker tentu saja tidak sekadar membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris, tetapi berkesempatan pula untuk berinteraksi dan mengenal kebudayaan dari masing-masing. Para santri secara dekat mengenal kebudayaan dari Jerman, Ukraina, dan Tanzania dari pengalaman yang diucapkan dalam percakapan Bahasa Inggris.

“Pengenalan kebudayaan ini perlu terjadi dan berlangsung secara alamiah agar sejak dini para santri sudah berani membuka diri terhadap perbedaan. Sering seseorang terjebak pada pemahaman yang keliru tentang kebudayaan lain hanya karena ia belum pernah berjumpa dan berkomunikasi dengan orang dari daerah lain itu. Perjumpaan menjadi kunci utama yang memperkaya khasanah berbahasa, juga wawasan budaya para santri,” tutup Nuril.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y.
Lebih baru Lebih lama