MEGALUH – Singgah di suatu daerah rasanya kurang pas jika tidak merasakan santapan kuliner khasnya. Itulah yang saya coba ketika berada di Desa Lumpang Kuwik, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk. Desa ini berbatasan dengan Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Di Desa Lumpang Kuwil itulah terdapat warung Sate Kenul dan Nasi Usik.

Bagi sebagian pemburu kuliner dan penjelajah alam rasanya sudah bukan menu yang asing bagi mereka. Hal itu tak lepas dari informasi yang saya dapatkan bahwa ada santapan nikmat tepat di bibir perbatasan Kota Santri. Semakin menggugah saya untuk tahu perwujudannya.

Sekali gigit langsung saja menggelora rasanya tak ingin bergenti menyantap Sate Kenul ini. Berbahan dasar daging sapi namun dibalut dengan buliran parutan kelapa. Menambah rasa gurih yang seketika semburat begitu pertama masuk ke rongga indera pengecap.

Begitu datang memang langsung terperanjat dengan sosok Sate Kenul. Sebab tak seperti lumrahnya kebanyakan sate, jika anda menyaksikan paha ayam goring, sekilas serupa. Hal ini menambah penasaran dan ingin lekas mencobanya.

Baca Juga: 2021 Indonesia Tambah Sejuta Guru

Sekali gigit langsung saja menggelora rasanya, tak ingin bergenti menyantap Sate Kenul ini. Berbahan dasar daging sapi namun dibalut dengan buliran parutan kelapa. Menambah rasa gurih yang seketika semburat begitu pertama masuk ke rongga indera pengecap. Tingkat kematangannya pun seimbang, artinya baik di bagian dalam dan luarnya. Parutan kelapa yang membekap tak sampai hangus, namun mampu membuat daging sapi di dalamnya matang dengan sempurna.

Dilengkapi dengan kuah Nasi Usik, kian menenggelamkan saya pada kenikmatan yang tak tergantikan. Sebuah padanan santap pagi yang komplit. Aroma kencur dan daun kedondong menyelinap memenuhi bayang khayalan saya akan perpaduan yang saling mengisi.



Nasi Usik memang tampak luar tak jauh beda dengan gulai kambing. Namun setelah mencerna kuahnya, tak terlalu kental seperti umumnya. Demikian dengan isiannya, ada irisan daging dan beberapa jeroan kambing.

Beruntung sekali, pagi itu bertemu juga dengan pemilik warung, Suparmi. Menurutnya menu olahannya memang jarang dijumpai karena merupakan sajian khas pada tradisi pasaran bayi. Jadi saat pertama kali menyantap, memberikan kesan tak terlupakan. Baik sensasi makannya maupun rasanya yang memang memberikan pengalaman indah.



Apalagi cukup di pungkasi dengan selembar Rp 20 ribu untuk semua menu yang saya jajal. Semakin membuat gembira dan melegakan akhir pekan ini. Di sana juga ada banyak varian menu, jadi jangan ragu untuk datang serta membuktikan sendiri. Warung Sate Kenul dan Nasi Usik Mbak Ni, siap membuat lidah anda tidak berhenti bergoyang dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB. Jangan sampai kehabisan!

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama