PLANDAAN – Pembelajaran sebagai penggerak roda pendidikan yang menghidupi segala aktivitas di sekolah, mesti bersifat inklusif dan dinamis. Inklusif dan dinamisnya suatu pembelajaran, bisa terwujud manakala guru bisa menerapkan komunikasi efektif dan efisien pada peserta didik, guna memperkuat pondasi pembelajaran dalam kelas. Meski kondisi saat ini, ruang kelas di seluruh sekolah terpaksa dikosongkan akibat gemuruh pandemi, namun pola komunikasi efektif dan efisien ini masih bisa diterapkan melalui metode daring.

Pada dasarnya, aplikasi teori komunikasi dalam pembelajaran, terdiri dari empat bagian yakni, komunikatif, persuasif, edukatif, repretif. Keempat bagian pengaplikasian tersebut, yang sampai hari ini terus diupayakan oleh SDN Gebangbunder Plandaan sebagi bentuk pelayanan sekolah kepada seluruh peserta didik.

Hal ini diakui oleh Kepala SDN Gebangbunder Plandaan, Zuroh Ambayun S.Pd.Sd. M.M.Pd. Perempuan yang sejak 2015 mengabdikan diri untuk memimpin sekolah di wilayah perbatasan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk ini menuturkan bahwa komunikasi yang terjalin antara guru dengan peserta didik di sekolahnya, sudah menjadi sarana penunjang pembelajaran.

“Sekolah mesti menjadi ruang tumbuh kembang bagi seluruh peserta didik, dengan segenap kreativitasnya.”

“Mengingat letak geografis sekolah kami, yang berada di ujung terluar Kabupaten Jombang, dan dengan kondisi sosial masyarakat yang beragam dalam memandang pendidikan. Maka, kami mesti mengefektifkan komunikasi kepada wali peserta didik. Tujuannya untuk memberikan motivasi bagi wali peserta didik, agar tidak sampai mengkesampingkan pendidikan bagi anak. Hal semacam ini selalu kami sampaikan ketika rapat bersama komite dan wali peserta didik, sekaligus melalui jejaring grup Whatsapp,” jelas Zuroh Ambayun.

Zuroh Ambayun menambahkan bahwa penerapan pola komunikasi tersebut, menghasilkan dampak positif yang cukup memuaskan. Diantaranya, beberapa wali peserta didik yang sebelumnya pasif dalam membersamai peserta didik untuk belajar, kemudian menjadi aktif dan memperhatikan putra-putrinya dalam mengerjakan tugas maupun belajar harian.

Baca Juga: Puasa Ramadan Tetap Produktif

“Meski kondisi ekonomi, sosial dan budaya di Gebangbunder berbeda dari daerah lain yang wali peserta didiknya sudah mapan secara ekonomi. Perbedaan ini justru kami sikapi dengan penuh semangat untuk memberikan motivasi ke masyarakat,” kata Zuroh Ambayun.

“Agar senantiasa memprioritaskan pendidikan bagi anak, sebab kami sebagai orang tua kedua di sekolah juga memposisikan peserta didik setara dengan anak-anak kami dirumah. Begitupula kesempatan mereka tumbuh berkembang sesuai daya kreasinya di sekolah. Maka, sekolah harus mampu menyediakan ruang yang nyaman, seperti halnya rumah mereka sendiri,” papar Kepala Sekolah yang sudah empat tahun memimpin SDN Gebangbunder Plandan ini.



Melihat hasil dari pembangunan komunikasi oleh SDN Gebangbunder Plandaan dengan lingkungan sekitarnya, maka untuk menjaga capaian positif tersebut, dibutuhkan sosok tenaga pendidik yang cekatan dan kompeten dalam membangun interaksi pada peserta didik. Dalam bidang ini, sosok guru baru SDN Gebangbunder Plandaan yang berstatus sebagai alumni CPNS 2019, Cintia Nency Wahningyu.S.Pd menjadi salah satu penjaga capaian yang ada.

“Apa yang hari ini saya praktikkan ke peserta didik, kedepannya harus dikembangkan lebih baik lagi. Terlebih masa pembelajaran daring saat ini, bahan pembelajaran kreatif menjadi salah satu komunikasi utama bagi guru dan peserta didik, yang harus diterapkan oleh semua tenaga pendidik. Bersyukur, selama pembelajaran daring dan awal mulai karir saya mengajar, peserta didik aktif untuk mengerjakan tugas, faktornya juga sama, yakni penerapan pola komunikasi yang ada,” ujar Cintia Nency Wahningyu.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama