JOMBANG – Dunia pendidikan SMK, identik dengan urusan mencetak lulusan yang siap berlaga di dunia kerja. Namun di sisi lain juga tidak menanggalkan pembentukan karakter peserta didik melalui soft skill. SMK PGRI 2 Jombang adalah salah satu dari sekian lembaga sekolah kejuruan yang konsisten menanamkan soft skill dalam bentuk kedisiplinan pada peserta didik dan semua lapisan guru.

Dijelaskan oleh Kepala SMK PGRI 2 Jombang, Ari Rozi Anindito S.Pd, bahwa kedisiplinan yang ditanamkan pada seluruh warga sekolah bukan tanpa alasan. Sebab, selain keahlian khusus berupa hard skill yang didapat melalui teori dan praktik kejuruan. Kedisiplinan di sekolah juga cukup penting sebagai bekal peserta didik ketika sudah memasuki Dunia Industri dan Kerja (Dudika).

Dunia SMK yang identik dengan hard skill, juga wajib diimbangi dengan soft skill berupa kedisiplinan. Hal ini penting agar peserta didik, juga memiliki laku disiplin ketika sudah memasuki dunia kerja.

“Menjaga kedisplinan di lingkungan sekolah, sudah menjadi komitmen kami bersama. Tidak hanya bagi para peseta didik namun juga bagi seluruh jajaran guru. Selain itu, komitmen ini juga selaras dengan keinginan Ditjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, yang menginginkan agar lulusan SMK juga dibekali dengan kedisiplinan yang matang. Tujuannya agar para peserta didik juga mampu disiplin dalam mengikuti ritme Dudika,” jelas Ari Rozi Anindito.

Baca Juga: Kekerasan Seksual Terus Meningkat, Kenapa Pendidikan Seks Sering Dianggap Tabu?

Wakil Kepala (Waka) Kurikulum SMK PGRI 2 Jombang, Syukriyalloh, S.Pd mengungkapkan, selain menanamkan kedisiplinan. Bentuk pembekalan kepada peserta didik, juga dilakukan dengan menyelaraskan materi kejuruan dengan pembelajaran lainnya.



Syukriyalloh mengungkapkan, “Bentuk pembekalan yang ada juga meliputi penambahan pelatihan kerja sekaligus pemantapan, pembelajaran umum dan kejuruan. Sebagai contoh ketika mata pelajaran Bahasa Inggris, bobot dan porsinya kita tambah. Mengingat, banyak petunjuk dalam menggunakan piranti praktikum yang berbahasa inggris.”



Sementara itu, Waka Hubungan Masyarakat (Humas) SMK PGRI 2 Jombang, Alimin Ariyanto, S.Pd turut menerangkan bahwa, bentuk output pembelajarannya juga terangkum dalam ragam pelatihan yang disediakan oleh Bursa Kerja Khusus (BKK) yang menggandeng beberapa perusahaan. Dalam pelatihan tersebut, antusias peserta didik selalu tinggi. Hal ini bisa dilihat ketika para alumni SMK PGRI 2 Jombang banyak mengisi kuota Dudika di tingkat lokal sampai provinsi.



Alimin Ariyanto menerangkan, “Jika sebelum pandemi memang alumni kami cukup kompetitif di Dudika baik tingkat lokal maupun provinsi, terutama di pertambangan. Meski pada akhirnya pandemi membuat beberapa alumni tidak terserap dalam Dudika di tingkat lokal dan provinsi, namun hal ini tidak menyurutkan komitmen para guru disini. Sehingga, diharapkan semuanya mampu berjalan seirama untuk mencapai kualitas penidikan SMK yang lebih baik.”



Lebih lanjut, Ari Rozi Anindito menambahkan, bahwa hasil komitmen penerapan kedisiplinan di sekolah yang dipimpinnya sejak bulan Januari lalu, berbuah cukup manis. Ini ditunjukkan dari peningkatan pagu penerimaan peserta didik yang mengalami peningkatan dalam dua tahun belakang ini.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama