JOMBANG – Musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki fungsi dan pengaruh yang sangat besar. Selain sebagai terapi, juga untuk keterampilan para ABK agar dapat lebih mandiri, karena akan melatih gerak motoriknya. Hal itu seperti yang diungkapkan dr. Seto Mulyadi atau Kak Seto. Terpenting, musik juga mampu membangun kedekatan emosional ABK, sebab bisa membantu meningkatkan adaptasi sosialnya.

Dari latar belakang yang postif itulah, Rumah Merdeka (Rudeka) Jombang bekerjasama dengan Benih Indonesia dan Kelas Volunter Difabel Jombang mengadakan kegiatan Belajar Musik Inklusi yang dilaksanakan pada Minggu (2/5) di Rudeka Upcyle Kedai Jombang. Sekitar 45 ABK hadir dalam acara ini.

Melihat hal ini sebagai sebuah keyakinan terhadap potensi ABK. Sehingga patut diberikan kesempatan untuk dikembangkan.

Dijelaskan oleh Founder Rudeka, Alfan Suri bahwa 45 ABK yang telah dikoordinir oleh Kelas Volunter Difabel Jombang yang rata-rata merupakan tuna rungu, daksa, dan netra ini dibekali angklung oleh Benih Indonesia sebagai media pembelajaran musik.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Peserta Didik di Kala PPKM

“Sebelumnya para peserta diberikan sedikit wawasan tentang angklung, demikian cara memainkannya. Meskipun tak semuanya memiliki pengalaman bermain musik, senyum bahagia tampak terurai dari wajah-wajah mereka,” ungkap Alfan Suri.



Sementara itu Founder Benih Indonesia sekaligus pelatih angklung, Selvi Listyaningsih mengatakan bahwa kunci utama belajar angklung adalah fokus serta menciptakan kenyamanan dalam memainkannya. Berikutnya akan mudah dalam mengkolaborasikan dengan pemain lain yang memegang nada berbeda.



Selvi Listyaningsih mengatakan, “Sebelumnya peserta sudah ditempatkan di kursi sesuai dengan nada yang bakal dimainkan. Dibantu para relawan yang berada disamping mereka karena untuk tuna netra butuh kode sentuhan sehingga memahami kapan angklung akan dimainkan. Sedangkan bagi tuna daksa dan rungu ada simbol nada yang diperagakan dari tangan.”

Diiringi oleh Jombang Sting Esembel, para peserta mulai membunyikan angklung memainkan lagu Ibu Pertiwi. Tak selang lama satu komposisi lagu dapat dimainkan dengan sempurna dan elok didengar dengan kolaborasi yang padu.



Menurut Founder Kelas Volunter Difabel Jombang, Stella Rosita Anggraini, hal ini sebagai sebuah keyakinan terhadap potensi ABK. Sehingga patut diberikan kesempatan untuk dikembangkan. Pastinya akan sangat bermanfaar bagi ABK ketika kembali di tengah masyarakat yang sangat hiterogen.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Rabitha Maha Sukma
Lebih baru Lebih lama