Proses PTM terbatas April lalu. (ist)


MEGALUH –
Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir, tak seluruhnya memberikan dampak negatif. Sebaliknya, SDN Sidomulyo Megaluh memanfaatkan masa ini sebagai upaya memperbaiki lingkungan sekolah demi menuju visi kedepan, yakni menjadikan sebagi sekolah sehat.

Nantinya ketiga ruang ini, yang memiliki fungsi masing-masing, akan membangun sinergi guna mewujudkan sekolah sehat.

Kepala SDN Sidomulyo Megaluh, Basuki, S.Pd.SD. mengatakan, “Pembangunan yang kami lakukan sekarang ini lebih memanfaatkan ruangan yang tidak terpakai agar tak lapuk begitu saja. Jadi, ada tiga rumah dinas yang kosong kemudinan kami ubah untuk menjadi Koperasi Sekolah, Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), serta kantin.”

Baca Juga: Cara Jemur Pakaian yang Benar

Nantinya ketiga ruang ini, yang memiliki fungsi masing-masing, akan membangun sinergi guna mewujudkan sekolah sehat. Dari koperasi sekolah menyediakan piranti kebutuhan peserta didik maupun jajanan yang sehat, UKS dapat mengontrol proses penyajian jajanan yang dijual, demikian kantin sehat sudah pasti makanan maupun minumannya harus terjamin 100% baik dari tingkat kebersihan dan kesehatannya.

Kepala SDN Sidomulyo Megaluh, Basuki, S.Pd., SD. (ist)

“Bila nanti sudah berlangsung Pendidikan Tatap Muka (PTM), peserta didik akan memperoleh suasana baru. Ini akan memberikan manfaat tersendiri dalam pembelajaran baik secara akademik maupun non-akademik. Lantaran sekolah sehat akan mendukung aktivitas pembelajaran peserta didik dengan meksimal,” jelas Basuki.

Guru Kelas II, SDN Sidomulyo Megaluh, Sulistyorini, S.Pd., SD. (ist)

Guru Kelas II, SDN Sidomulyo Megaluh, Sulistyorini, S.Pd.SD. menjelaskan bahwa sangat mungkin sekali visi sekolah sehat tersebut dijadikan sebagai materi pembelajaran. Walau tidak secara langsung disampaikan kepada peserta didik, namun dapat diselipkan di setiap pembelajaran yang dilangsungkan.

Kepala dan Guru SDN Sidomulyo Megaluh. (ist)

“Misalkan saja dalam pembelajaran IPA maupun IPS, guru dapat membubuhi materi pembelajaran terkait sekolah sehat. Demikian di pembelajaran lainnya sangatlah memungkinkan sekali. Tinggal kekreatifitasan guru dalam mengubah materi pembelajaran tersebut supaya lebih dinamis lagi,” terang Sulistyorini.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa
Lebih baru Lebih lama