Pembelajaran kontekstual era pandemi 2020. (ist)


MOJOWARNO – Pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan dalam pembelajaran. Lantas bagaimana yang terjadi pada pendidikan non-formal seperti di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)?

Tentu menarik disimak dan banyak penyesuaian. Baik dalam skala pembatasan pertemuan dengan basis masa yang besar atau langkah strategis yang diambil PKBM agar tetap menjalankan pembelajaran dengan optimal.

Ketua Forum PKBM Kabupaten Jombang, Mustofa Ali, S.Pd.I menjelaskan, perubahan suasana pembelajaran saat ini yang membatasi pertemuan menurutnya tak menjadi soal. Hal ini dikarenakan di PKBM sudah terbiasa melangsungkan pembelajaran jarak jauh. Sebab selain tatap muka, PKBM juga sudah terbiasa melakoni model pembelajaran mandiri maupun tutorial.

Pendidikan non-formal selaiknya di PKBM ternyata tak terpengaruh oleh perubahan atas adanya pandemi Covid-19. Tetap berjalan seperti sediakala, hanya penyesuaian waktu pelaksanaannya saja supaya tak sampai menghalangi usaha mengais rezeki. Ditambah adanya pelatihan kewirausahaan makin menjadikan peluang belajar serta membuka usaha baru.

Mustofa mengatakan, “Meskipun beralih ke Dalam Jaringan (Daring), kami tak ada kendala. Sebab sudah jamak dilakukan yakni pada model pembelajaran mandiri. Dikarenakan dalam sajiannya dilakukan secara daring.”

Baca Juga: Menjaga Mata Buah Hati Ketika Menggunakan Gawai

Lebih lanjut Mustofa menjelaskan dari hasil evalusai proses pembelajaran di PKBM selama kurang lebih tiga semester selama pandemi ini, tak ada kendala berarti dan masih dapat berjalan seperti biasanya. Hanya saja kalau sebelumnya tatap muka dilaksanakan dua kali dalam sepekan, kisarannya sekadar 20% dan selebihnya daring. Namun ketika ujian semester maupun ujian sekolah, diwajibkan kehadiran warga belajar dengan mentaati protokol kesehatan dan tak sampai 100%.

Ketua Forum PKBM Kabupaten Jombang, Mustofa, S.Pd.I. (ist)

Kondisi ini pun diamini oleh pendiri PKBM Bestari Mojowarno, Astatik, S.Ag. Dia mengungkapkan bahwasannya tak ada hambatan berarti dalam pembelajaran selama pandemi. Tetapi dibutuhkan penyesuaikan pada kurikulum yang dititikberatkan pada praktik maupun implementasi kewirausahaan bagi warga belajar.

Pembelajaran secara daring kerjasama dengan Kampus Desa Indonesia. (ist)

“Diketahui bahwa kebanyakan warga belajar bekerja di sektor swasta. Pandemi Covid-19 cukup memengaruhi usaha yang mereka jalankan. Sehingga mempraktikkan materi kewirausahaan ini menjadi angin segar bagi mereka. Jadi dalam menimba ilmu tak sampai menghalangi mereka dalam mencari rezeki,” ungkap Astatik.

Ujian modul secara daring. (ist)

Senyampang itu perempuan berhijab ini menuturkan, pengelola PKMB harus memahami situasi warga belajar yang beranekaragam. Sehingga mereka dapat belajar dengan nyaman tanpa terganggu kebutuhannya mencari pundi rupiah.

Pendiri PKBM Bestari Mojowarno, Astatik, S.Ag. (ist)

Apalagi ketika mampu menyeimbangkan dengan baik, maka makin memantik semangat warga belajar. Ditambah ketersediaan akses pembelajaran yang kian lumrah dan mudah didapat, salah satunya melalui laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, yang sudah tersedia.

Reporter/Foto: Chicilia Risca Y./Istimewa

Lebih baru Lebih lama