Hasil karya kliping peserta didik bersama dengan mahasiswa program Kampus Mengajar (ist)


DIWEK - Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) RI. Salah satunya melalui program Kampus Mengajar. Harapannya, dengan program tersebut akan membantu satuan pendidikan dalam usahanya meningkatkan kompetensi peserta didik. Apalagi ketika yang menjadi pengajar adalah para mahasiswa, notebene memiliki kepekaan terhadap kondisi kekinian para peserta didik.

Salah satu yang menjadi rujukan dalam program Kampus Mengajar adalah SDN Watugaluh, Diwek. Diceritakan oleh Kepala SDN Watugaluh Diwek, Ekwan, S.Pd., dirinya menyambut baik mendapat informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang bahwa, sekolahnya menjadi satuan pendidikan yang terpilih untuk Kampus Mengajar.

Bahkan tak segan mempersilakan mahasiswa guna melakukan ekplorasi serta pengembangan potensi yang ada. Dengan begitu, sedikit demi sedikit memperbaiki peningkatan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.

Bermacam upaya dilakukan oleh Kemendikbud-Ristek RI dalam peningkatan kualitas. Salah satunya dengan keterlibatan mahasiswa dalam program Kampus Mengajar. Sangat besar harapan adanya kolaborasi yang saling mengisi pada kawula muda Indonesia yang ingin memperbaiki kualitas pendidikan, sehingga dapat lebih besar peluangnya dalam menjawab tantangan persaingan global.

“Tidak sebatas mengajar. Mahasiswa yang turut dalam program Kampus Mengajar di sini juga diperbantukan dalam ranah administrasi, sarana prasarana, juga teknologi informasi (TI). Lebih lagi dalam situasi pandemi sekarang ini yang pembelajarannya mesti dijalankan dari rumah. Sehingga kehadiran mahasiswa ini sangat membantu,” ungkap Ekwan.

Baca Juga: Menjaga Mata Buah Hati Ketika Menggunakan Gawai

Menariknya, selain sudah mendapatkan pembekalan dari Kemendikbud-Ristek RI, SDN Watugaluh tak hanya tinggal menerima. Sebab, supaya lebih menguasai medan, maka memberikan pembekalan tambahan. Tujuannya, agar tak sampai kaget dengan keadaan sebenarnya.

Kepala SDN Watugaluh, Ekwan, S.Pd. (Bhedari)

Guru sekaligus Wali Kelas V, SDN Watugaluh Diwek, Insiyah, S.Pd. SD. menjelaskan, mengajar secara langsung sangat berbeda dengan teori. Selain harus mengetahui situasi interinsik yang ada di satuan pendidikan, juga harus paham sisi ekstrinsiknya. Agar nantinya dapat menyesuaikan dengan baik serta memperoleh penerimaan yang melegakan dari peserta didik.

Guru sekaligus Wali Kelas V, SDN Watugaluh, Insiyah, S.Pd. SD. (Bhedari)

Salah satu peserta program Kampus Mengajar dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Jombang, Enes Choirun Nisa menceritakan, selain memberikan inovasi pembelajaran, pihaknya juga diminta untuk menerapkan program kerja yang maksimal mencakup empat dasar pembelajaran. Yakni, adaptasi teknologi, administrasi, literasi dan numerasi di tempat mengabdi.

“Kemendikbud-Ristek RI juga memberikan buku penunjang berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sederhana yang dapat digunakan sebagai referensi kegiatan,” ujar Enes Choirun Nisa.

Mahasiswa program Kampus Mengajar, Enes Choirun Nisa. (ist)

Mahasiswi STKIP PGRI Jombang ini juga menerangkan bahwasannya peserta didik di SDN Watugaluh Diwek ternyata lebih tertarik apabila pembelajaran dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Seperti halnya memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar untuk kemudian dikreasikan menjadi media pembelajaran. “Jadi pembelajaran tidak selalu bersifat menegangkan dan serius,” pungkasnya.

Reporter/Foto: Bhedari Damastuti/Istimewa

Lebih baru Lebih lama