Ilustrasi lingkungan ruang kelas sederhana namun berkualitas bagi anak didik. (Rabithah)


JOMBANG – Berbicara terkait Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berkualitas, sebagian orang pasti merujuk pada bangunan sekolah yang megah, beragam alat bermain, seragam sekolah terbaru, mengajarkan Baca Tulis Hitung (Calistung) dengan sistem drill dan lain sebagainya. Padahal itu merupakan miskonsepsi terhadap arti PAUD berkualitas yang sesungguhnya.

Pamong Belajar BP PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Provinsi Jatim, Minarni Puji S., M.Pd. saat memberikan materi pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Lingkungan Belajar Berkualitas (LBB) PAUD pada Selasa (7/09) di Aula SD Plus Darul Ulum menjelaskan bahwa diperlukan kesamaan visi untuk memastikan seluruh pihak bergerak pada poros yang sama. Untuk itu harus ada penjabaran mengenai yang dimaksudkan PAUD berkualitas.

“PAUD berkualitas erat kaitannya dengan kualitas layanannya, bukan berpatokan pada kondisi sarana prasarana dan kelengkapan fasilitasnya. Sarana prasarana menjadi pendukung dalam memastikan lingkungan belajar di satuan PAUD yang bersangkutan dengan keamanan dan kenyamanan. PAUD berkualitas memiliki 4 elemen yaitu kualitas proses pembelajaran, kemitraan dengan wali anak didik untuk kesinambungan stimulasi, memantau pemenuhan layanan esensial, seperti kesehatan, gizi dan pengasuhan, serta kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya untuk perbaikan pembelajaran,” papar perempuan yang akrab dipanggil Ririn itu.

Terdapat tujuh prinsip lingkungan belajar. Di antaranya pembelajaran berdiferensiasi, bermain adalah belajar, bermain dan perkembangan anak, lingkungan sebagai sumber belajar, pembelajaran berbasis proyek, asesmen autentik, dan akses buku berkualitas.

Lebih lanjut Minarni Puji S. menambahkan bahwa langkah konkret LBB di jenjang PAUD merupakan program yang melibatkan pemangku kepentingan pendidikan di setiap daerah. Misalnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang dan Pusat Kerja Gugus (PKG) di setiap kecamatan. LBB merupakan sebuah proses berkelanjutan yang muaranya pada kondisi di mana satuan PAUD mampu memfasilitasi pembelajaran, serta memiliki keterkaitan antara kegiatan dan aspek perkembangan yang didukung secara eksplisit.

Baca Juga: Orang Tua Harus Biasakan Membaca Kepada Anak

Kepala Seksi Peserta Didik dan Pendidikan Karakter PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Disdikbud Kabupaten Jombang, Hari Supriadi, S.Pd. yang juga menjadi pemateri mengatakan bahwa terdapat tujuh prinsip lingkungan belajar. Di antaranya pembelajaran berdiferensiasi, bermain adalah belajar, bermain dan perkembangan anak, lingkungan sebagai sumber belajar, pembelajaran berbasis proyek, asesmen autentik, dan akses buku berkualitas.

“Terdapat dua hal penting tentang pembejaran berbasis proyek yang dimaknai sebagai kegiatan anak didik dengan mengeksplorasi secara mendalam berbagai topik melalui aktivitas berkreasi menggunakan berbagai bahan atau material terbuka. Selain itu penting melaksanakan asesmen autentik, hal ini bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran berkelanjutan. Output-nya membuat laporan hasil belajar yang akan dibutuhkan dan dibagikan pada waktu tertentu,” tutur Hari Supriadi.

Kepala Seksi Peserta Didik dan Pendidikan Karakter PAUD dan PNF, Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Disdikbud Kabupaten Jombang, Hari Supriadi, S.Pd. (Rabithah)

Hari Supriadi menambahkan, peserta yang berjumlah 30 orang merupakan perwakilan masing-masing PKG kecamatan. Usai acara mereka dapat mengimbaskan materi yang telah di dapat. Sehingga tujuan Disdikbud Kabupaten Jombang menuju PAUD yang memiliki lingkungan belajar berkualitas dapat secara perlahan tercapai.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

Lebih baru Lebih lama