Agus Suryo Handoko saat memberikan informasi dan arahan kepada anggota MKKS SMP Swasta se Kabupaten Jombang. (Donny)


NGORO – Menjalankan sebuah program kerja organisasi mestilah dilandasi dengan pola komunikasi yang baik. Tujuannya jelas, agar organisasi mampu mencapai target kinerja maupun mengevaluasi segala kekurangan secara terukur. Hal ini pun juga berlaku di jajaran Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MMKS) SMP Swasta se Kabupaten Jombang.

Dalam rangkaian agenda Halal Bi Halal bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang pada Rabu (11/5) dan bertempat di Aula Aqobah International School (AIS) SMP Misykat Al-Anwar Ngoro, seluruh anggota MKKS SMP Swasta se Kabupaten Jombang berkumpul untuk jejak pendapat dengan Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kabupaten Jombang. Jejak pendapat ini menyarikan beberapa hal diantaranya kesiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2022/2023, serta MKKS Award berupa kompetisi bidang akademik dan non-akademik yang akan dilaksanakan pada bulan Mei s.d. Juni.

SMP Swasta memang lebih memiliki dinamika yang kompleks. Terlebih untuk saat ini masyarakat cenderung tertarik pada satuan pendidikan yang berbasis pesantren, dan ini mayoritas menjadi ranah SMP Swasta.

Ketua MKKS SMP Swasta se Kabupaten Jombang, Mashudi, S.S., S.Pd. mengungkapkan, adanya komunikasi dalam bentuk jejak pendapat ini penting, agar Disdikbud Kabupaten Jombang juga mengetahui kegiatan, program, sampai hambatan yang dialami oleh SMP Swasta. Terutama hambatan penyerapan peserta didik baru, maupun pemenuhan sarana prasarana fisik satuan pendidikan.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias Ini Bantu Kesehatan Mental

“Jejak pendapat ini memang kami tujukan pada Disdikbud Kabupaten Jombang agar mengetahui kendala pengembangan di beberapa SMP Swasta. Sehingga diharapkan komunikasi semacam ini intens dilakukan supaya SMP Swasta dapat setara dengan satuan pendidikan sederajat. Baik dari segi mutu maupun sarana dan prasananya,” ujar Mashudi.

Semantara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP, Agus Suryo Handoko, S.Pd. M.MPd. menjelaskan, bahwasannya Disdikbud akan selalu membuka pintu lebar bagi SMP Swasta tanpa terkecuali. Sehingga dalam koridor peningkatan mutu pendidikan semuanya dapat berjalan beriringan.

Mashudi saat memberikan sambutan. (Donny)

“SMP Swasta memang lebih memiliki dinamika yang kompleks. Terlebih untuk saat ini masyarakat cenderung tertarik pada satuan pendidikan yang berbasis pesantren, dan ini mayoritas menjadi ranah SMP Swasta. Untuk itu, paradigma dalam harus diubah, bukan satuan pendidikan yang mencari peserta didik melainkan sebaliknya. Hal ini bisa dimulai dengan menjaring prestasi peserta didik seluas-luasnya melalui MKKS Award, dengan demikian apabila SMP Swasta semakin kompetitif prestasinya, maka lambat laun masyarakat pun akan memiliki penilaian lebih,” tandas Agus Suryo Handoko.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama