Anak didik sedang asyik bermain Puzzle. (Ilustrasi)

Saidun, M.M.Pd.*)

Satuan pendidikan adalah salah satu bentuk lembagaan formal yang menampung berbagai macam elemen masyarakat dalam hal ini adalah peserta didik yang memiliki keberagaman kemauan, motivasi yang sangat banyak.

Pada umumnya peserta didik yang telah lulus dari SMA/SMK Sederajat lainnya akan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri/PTN maupun Perguruan Tinggi Swasta/PTS. Pada perguruan tinggi terdapat penjurusan mahasiswa berdasarkan subyek mata kuliah yang diambil. Setiap jurusan memiliki materi dan sifat pembelajaran yang berbeda-beda. Jurusan yang memiliki sifat yang serupa akan digabung dalam suatu fakultas, akademi, sekolah tinggi, dan lain sebagainya.

Memilih jurusan kuliah bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sepele. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai pada Drop Out/DO atau dikeluarkannya seorang mahasiswa karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya. Maka dari itu pemilihan jurusan sedini mungkin harus mulai dipertimbangkan. Salah pilih jurusan merupakan bencana dan kerugian yang besar bagi peserta didik di masa depan.

Terkait dengan hal tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan serta di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 Tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi melalui pola seleksi secara nasional dilakukan oleh seluruh PTN secara bersama untuk diikuti oleh calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Bentuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak. SNMPTN dilaksanakan melalui 1) Jalur Undangan berdasarkan penjaringan prestasi akademik, 2) Jalur Ujian Tulis dan Keterampilan. Sejalan dengan program pemerintah tentang Bidikmisi, bagi calon yang dinyatakan diterima melalui masing-masing jalur seleksi dapat mengajukan permohonan memperoleh beasiswa didik Bidikmisi sehingga mendukung keberlanjutan studinya.

Informasi ini diterbitkan untuk dipergunakan dan dicermati secara seksama oleh calon peserta yang akan mengikuti SNMPTN sehingga dapat mempersiapkan diri dalam memilih Program Studi yang dikehendaki dan dapat menjadi panduan awal untuk mengikuti proses seleksi SNMPTN dengan baik.

Identifikasi masalah, diperlukan guna mengetahui penyebab rendahnya peserta didik yang diterima di perguruan tinggi dan rendahnya minat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Maka diperlukan pendekatan penyelesaian masalah, terhadap rendah itu disebabkan rendahnya minat dan pengetahuan tentang perguruan tinggi yang kurang.

Melalui puzzle sebagai pengalaman baru bagi peserta didik dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan motivasi dalam mendeteksi kemauan dalam menentukan perguruan tinggi dan program studi yang akan dipilih. Senyampang itu pula memberikan penguatan dan motivasi kepada peserta didik dalam menentukan pilihan terhadap perguruan tinggi dan program studinya.

Langkah langkah pemecahan masalah yang perlu diambil ada beberapa tahapan: 1. Perencanaan, 2. Pengorganisasian, 3. Penggerakan, 4. Pengawasan, dan 5. Evaluasi. Sedangkan hambatan yang harus di atasi adalah: 1. Minimnya pengetahuan dan kurangnya informasi tentang perguruan tinggi, 2. Kebingungan para peserta didik untuk menentukan sikap yang harus diambil dalam pemilihan perguruan tinggi yang diinginkan.

Berdasarkan langkah tersebut hasil yang diperoleh adalah bahwa puzzle memiliki hasil yang sangat signifikan terhadap diterimanya peserta didik SMA Negeri 1 Jombang di PTN maupun PTS baik melalui jalur SNPTN, SBMPTN, Mandiri, dan Vokasi dari tahun ke tahun meningkat.

Berikut data yang dapat dilihat adanya peningkatan jumlah peserta didik SMA Negeri 1 yang diterima di PTN dan PTS,

No

Tapel

Jumlah peserta didik yang Diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

1

2017/2018

125 peserta didik

2

2018/2019

133 peserta didik

3

2019/2020

196 peserta didik


Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran puzzle yang terencana dan kreatif secara signifikan dapat meningkatkan peserta didik SMA Negeri 1 Jombang diterima di PTN serta PTS baik melalui jalur SNPTN, SBMPTN, Mandiri.

*) Guru SMA Negeri 1 Jombang.
Lebih baru Lebih lama