Peserta didik yang mengikuti pematangan Tahfidz di jenjang Jilid. (Donny)

SUMOBITO – Cukup sulit ditampik bahwa kehendak masyarakat terhadap dunia pendidikan saat ini, khususnya di Telatah Kebo Kicak, memang menginginkan anaknya untuk dibekali dengan pemahaman keagamaan. Hal inipun dimaksimalkan sepenuhnya oleh SMP Khoiriyah Sumobito dengan membentuk kelas unggulan yang mana program utamanya ialah Tahfidz.

Kepala SMP Khoiriyah Sumobito, Abdul Rohman, M.Pd. menerangkan, latar belakang pembentukan kelas unggulan yang dimulai pada kelas VII, tiada lain sebagai upaya penyelasaran dengan jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kreatif Khoiriyah Sumobito yang masih berada dibawah naungan yang sama, yakni Yayasan Al-Khoiriyah Sumobito. Oleh karenanya Tahfidz menjadi isi dari kelas unggulan karena menyesuaikan dengan pembelajaran keagamaan yang diterapkan di MI Kreatif Khoiriyah Sumobito.

Melalui kelas unggulan Tahfidz, peserta didik tidak seketika dikenalkan pada metode baca Alquran dengan metode Tahfidz. Melainkan diterapkan berjenjang sesuai kemampuan peserta didik.

“Faktor lainnya yang memprakarsai ide kelas unggulan ialah untuk penyerapan peserta didik. Ketika MI dan SMP dalam satu yayasan sudah selaras otomatis serapan peserta didik akan optimal. Sehingga lebih memudahkan untuk saling bersinergi atas program keagamaan yang dijalankan,” jelas Abdul Rohman.

Baca Juga: Membangun Sikap Jujur pada Anak

Serangkaian kegiatan kelas unggulan juga terangkum dalam Full Day School. Dimana peserta didik mendapat porsi pembelajaran Tahfidz dan kegiatan keagamaan lebih intensif. Saban pagi sebelum memulai pembelajaran diwajibkan salat dhuha, kemudian dilakukan pembiasaan membaca Alquran.


Kepala SMP Khoiriyah Sumobito, Abdul Rohman, M.Pd. (Donny)

Abdul Rohman menambahkan, metode tersebut tidak menambah beban peserta didik. Sebab struktur kurikulum maupun jumlah jam pembelajaran masih sama. Hanya saja, perbedannya ada pada pemindahan jam mata pelajaran yang ada. Sebab untuk hari Sabtu peserta didik difokuskan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Pembinaan Tahfidz. (Donny)

Menurut salah satu Pembina Tahfidz Alquran SMP Khoiriyah Sumobito, Ahmad Fauzi, melalui kelas unggulan Tahfidz, peserta didik tidak seketika dikenalkan pada metode baca Alquran dengan metode Tahfidz. Melainkan diterapkan berjenjang sesuai kemampuan peserta didik. Sebagaimana di awal memasuki kelas unggulan, peserta didik akan melalui serangkaian tes yang akan menentukan jenjang Tahfidz mereka, dan terbagi dalam dua rombongan belajar, Jilid dan Tahfidz.

Peserta didik menghafalkan salah satu surah. (Donny)

Ahmad Fauzi menjelaskan, “Dari hasil tes tersebut, ketika sudah diketahui kemampuan awal peserta didik dalam membaca Alquran, maka selanjutnya akan dilakukan pembinaan sampai target per satu semester wajib menghafal serta fasih membaca juz 29-30. Apabila belum mampu mencapai target tersebut, maka peserta didik masih terus digembleng di jenjang Jilid sampai meraih ketuntasan maksimal untuk naik jenjang Tahfidz.”

Reporter/Foto: Donny Darmawan
Lebih baru Lebih lama