Pelaksanaan TTQ di halaman bermain satuan pendidikan. (Rabithah)


PETERONGAN – Proses pembelajaran pada pendidikan anak usia dini tak dapat dilepaskan dari sebuah permaianan. Oleh karena itu, menciptakan permainan yang selaras dengan tujuan pendidikan sangat diperlukan. Hal itu tentunya searah pula dalam mengarahkan pada sebuah pembelajaran yang bermakna. Untuk itulah guru sebagai garda terdepan dalam pembelajaran, mesti berani dan mau berinovasi. Menciptakan ragam permainan yang menaik anak didik dalam berlayar di proses pembelajaran tersebut.

Rangkaian TTQ di area bermain ini setelah ditelaah ternyata memberikan dampak positif bagi anak didik, seperti lebih rileks dan motivasi yang membuncah.

Itu jugalah yang dilakukan oleh TK Plus Annur Peterongan dengan menyajikan pembelajaran bermakna melalui Tartil Tahfid Quran (TTQ). Kepala TK Plus Annur Peterongan, Haniaturrosidah, S.Pd. menceritakan bilamana awal dilaksanakan TTQ lantaran kehadiran anak didik di satuan pendidikan jauh lebih awal. Oleh karenanya, waktu yang longgar tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menunjang pembelajaran anak didik dengan maksimal.

Baca Juga: Berikut 3 Gaya, Ciri, dan Media Pembelajaran Terkini

“Rata-rata orangtua anak didik yang bekerja di pabrik, membuat harus datang ke satuan pendidikan serupa jam kerja. Jadi jauh lebih awal dari jam masuk satuan pendidikan yakni 07.30 WIB. Jadi kalau dibiarkan hanya bermain saja akan sangat disayangkan, maka dilaksanakanlah TTQ,” jelas Haniaturrosidah.

TTQ sendiri ialah belajar membaca Iqra’, imbuh Haniaturrosidah. Ditambah dengan menhafal surah pendek, doa harian, hadist, serta Asmaul Husna.

Anak didik yang mampu melafalkan bacaan surah pendek dan asmaul husna. (Rabithah)

Terkait teknisnya Guru Kelas A2, TK Plus Annur Peterongan, Nuruss Shoimah, S.Pd, menjelaskan bahwa anak didik yang datang awal akan melaksanakan TTQ lebih dahulu dengan guru piket. Berbekal buku Iqro dan buku prestasi, anak didik dengan tertib mengantre berdasarkan urutan kedatangan. Guru akan menyebar mencari tempat duduk atau area bermain yang nyaman berdasarkan kehendak anak didik.

Anak didik dengan tertib menunggu giliran TTQ. (Rabithah)

Nuruss Shoimah mengatakan, “Setelah melakukan TTQ, apabila waktu masih ada sebelum memulai pembelajaran di kelas anak didik diperbolehkan untuk bermain di halaman satuan pendidikan. Setelah semuanya menuntaskan TTQ maka kegiatan selanjutnya yaitu baris melakukan hafalan secara serentak dan dipungkasi dengan senam bersama.”

Kepala TK dan seluruh jajaran guru. (Rabithah)

Guru Kelas B1, TK Plus Annur Peterongan, Nur Fitri Lailiyah, A.Md.Keb. juga mengutarakan bahwa rangkaian TTQ di area bermain ini setelah ditelaah ternyata memberikan dampak positif bagi anak didik, seperti lebih rileks dan motivasi yang membuncah. Selebihnya dapat mengajarkan banyak hal, misalnya antre dengan tertib, memilih lokasi belajar dan dapat fokus mengendalikan volume suara dan tidak mengganggu teman yang sedang belajar.

Reporter/Foto: Rabithah Maha Sukma

TK Plus Annur Peterongan


Tahun Berdiri : 2012

Jumlah Guru : 8

Jumlah Anak Didik : 107

Ekstrakurikuler : Drumband, al-banjari, puisi, pidato, drama, dan melukis.

Lebih baru Lebih lama