Arini Fitria Karwanti ketika unjuk kebolehannya merajut anyaman. (Donny)


NGUSIKAN –
Memasuki penghujung warsa 2022 ini, agaknya masih menjadi momentum yang sulit dilupakan oleh Arini Fitria Karwanti. Pasalnya, serangkaian proses kerja keras yang usai dilampauinya pada kompetisi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SD tingkat Kabupaten Jombang Tahun 2022, berhasil mencatatkan namanya sebagai perengkuh Juara I di cabang lomba Kriya Menganyam.

Arini sapaan akrabnya berkisah bahwa torehan tersebut memang tidak lepas dari sokongan yang diberikan orang tua, dewan guru, hingga kepala sekolah. Sehingga dalam menjalani tahapan seleksi mulai dari kecamatan hingga lolos ke kabupaten senantiasa dilewatinya dengan rasa percaya diri yang tinggi.

Berkat kerja keras dan latihan yang intensif itulah, kriya anyam berbahan dasar pelepah pisang berhasil dipepatkan oleh Arini dengan bentuk yang beraneka rupa. Mulai dari vas bunga dan wadah tissu.

“Karena menganyam membutuhkan konsentrasi dan keuletan yang tinggi, maka aliran dukungan yang ada membuat saya tidak terbebani saat berlaga di kecamatan sampai kabupaten. Meski kedua tahapan berbeda teknis waktu dan tingkat kesulitannya, semuanya bisa mudah dilewati,” tutur gadis cilik yang duduk di bangku Kelas VI SDN Kromong Ngusikan ini,.

Sementara itu, menurut Pendamping Arini Fitria Karwanti di FLS2N SD yang juga menjabat sebagai Kepala SDN Kromong Ngusikan, Muliadi, S.Pd.SD. selain faktor dukungan, kemudahan tersebut juga dipengaruhi oleh karakter Arini Fitria Karwanti yang ulet dan mudah menangkap materi baru. Maka dari itulah, baik dukungan dan personalia Arini Fitria Karwanti akhirnya dipadukan dan dijadikan modal utama untuk mengarungi ketatnya perlombaan FLS2N SD.

Baca Juga: Serunya Adu Kreatifitas Menghias Hantaran DWP Wilkerdik Kecamatan Kesamben

Muliadi memaparkan, “Sewaktu penyaringan di tingkat kecamatan, guru kelas V sebagai wali kelas saat itu merekomendasikan nama Arini untuk diikutkan di Lomba Kriya Anyam. Sebab, dari rekam jejak pembelajarannya, baik bidang akademik dan non-akademiknya sudah menunjang dan laik dan memenuhi kriteria sesuai petunjuk teknis FLS2N. Materi soal anyam-menganyam pun dicerna sempurna ketika latihan di sekolah usai jam pembelajaran. Dalam tempo waktu satu sampai dua jam berlatih, penguasaan teknik menganyam, membuat pola, hingga merajut bentuknya dilahap tuntas. Bahkan tak jarang, untuk menebalkan kemampuanya, juga saya pantau melalui sambungan video telepon WhatsApp di senggang waktu belajarnya. Kendati demikian, Arini memang tak pernah mengeluh dan tak bosan belajar untuk mencoba sesuatu yang baru.”

Berkat kerja keras dan latihan yang intensif itulah, kriya anyam berbahan dasar pelepah pisang berhasil dipepatkan oleh Arini dengan bentuk yang beraneka rupa. Mulai dari vas bunga dan wadah tissu. Kedua bentuk tersebut sengaja dipilih sebab dalam kategori penilaian, peserta tidak hanya diharuskan beradu keahlian meramu motif estetika kriya anyamnya. Melainkan juga mesti menambahkan nilai guna dari kriya anyam yang dihasilkan.

Arini Fitria Karwanti menunjukkan sertifikat juara dan salah satu kriya anyamnya. (Donny)

“Di tingkat kecamatan waktu yang diberikan selama 20 menit, saya harus memaksimalkannya dengan membuat vas bunga. Sebanyak 16 pelepah pisang saya jadikan rangka vas bunga bagian dalamnya. Untuk luarnya, hiasan pilinan jumlahnya menyesuaikan sesuai kebutuhan. Sedangkan di kabupaten, waktu 30 menit saya gunakan untuk menata pilinan dan lembar pelepah dengan bentuk motif udeng remo digabung dengan sepeda yang bagian belakangnya terdapat wadah multifungsi. Dapat digunakan vas bunga maupun tempat menyimpan tissu,” ungkap Arini Fitria Karwanti.

Atas hasil tersebut, Muliadi mengaku berbangga. Sebab, dari capaian prestasi tingkat kabupaten, otomatis mengharumkan nama SDN Kromong Ngusikan. Selain itu, pencapaian ini juga memotivasi guru dan peserta didik lainnya untuk selalu percaya diri atas kemampuan dan usaha yang dimiliki supaya mampu mengantarkan pelbagai prestasi selanjutnya.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama