Suryanto saat memeriksa pengerjaan Tata Busana. (Donny)

NGORO – Pengajaran dalam satuan pendidikan, idealnya memang tak hanya berkutat pada hal yang bersifat teoritik. Melainkan juga perlu disertai dengan ranah praktik sebagai wujud implementasi dari teori tersebut.

Guna menyempurnakan produk yang dihasilkan dari kelas Tata Boga, Busana, serta Desain Furnitur peserta didik juga diarahkan oleh Bimbingan Konseling. Pengarahan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pemahaman ke peserta didik akan manfaat keterampilan seraya menyesuaikan bakat minat yang dimiliki di tiga kelas kejuruan tersebut.

Seperti halnya yang tengah dilakukan oleh MAN 5 Jombang. Satuan pendidikan yang beralamat di Jalan Pesantren Nomor 3, Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro ini, telah memberikan medium praktik bagi peserta didiknya melalui tiga kegiatan intrakurikuler. Diantaranya, Tata Boga, Busana, dan Desain Furnitur.
 
Motif dedaunan yang tengah di proses untuk desain busana. (Donny)

Kepala MAN 5 Jombang, Drs. Suryanto, M.Pd. menjelaskan, “Pengadaan ketiga bidang keterampilan ini mengacu pada program terbaru Kementerian Agama (Kemenag) pusat yang menggagas adanya MAN berbasis kejuruan. Sehingga untuk desain pembelajarannya, peserta didik mendapat tambahan pembekalan keterampilan dengan total pertemuan sebanyak 6 jam saban pekannya.”

Sebelum mendapat legalitas berupa Surat Keputusan dari Kemenag pusat untuk menerapkan sistem kejuruan di MAN 5 Jombang, pihaknya terlebih dahulu melakukan presentasi mengenai konsep hingga keberlanjutan dari Tata Boga, Busana, serta Desain Furnitur yang diusung. Lantas, selanjutnya di survei ketersediaan sarana prasana oleh tim Kemenag pusat, imbuh Suryanto. Hal ini dilakukan untuk memastikan MAN yang terpilih telah menyiapkan segala kebutuhan penunjang program kejuruan.

Praktik pembuatan kue di Kelas Tata Boga. (Donny)
 
“Senyampang hasil survei tersebut, setahap demi setahap program serta kurikulum kita susun secara mandiri. Walhasil dari pelbagai masukan dari dewan guru dan wali peserta didik, kedepannya selama kegiatan internal di MAN 5 Jombang wajib memberdayakan produk peserta didik. Sebagai contoh ketika ada rapat dan kegiatan sejenisnya, maka konsumsi akan diolah oleh peserta didik di kelas Tata Boga. Begitupula seragam bagi peserta didik baru nantinya juga akan diproses oleh kelas Tata Busana. Sehingga dengan metode semacam ini peserta didik akan mendapat tantangan untuk memberikan sentuhan terbaru bagi produknya agar hasilnya senantiasa maksimal,” ujar Suryanto.

Guna menyempurnakan produk yang dihasilkan dari kelas Tata Boga, Busana, serta Desain Furnitur peserta didik juga diarahkan oleh Bimbingan Konseling. Pengarahan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pemahaman ke peserta didik akan manfaat keterampilan seraya menyesuaikan bakat minat yang dimiliki di tiga kelas kejuruan tersebut.

 
Proses desain funitur. (Donny)

“Oleh karenanya secara tidak langsung melalui program kejuruan ini, juga akan didapat banyak manfaat. Termasuk peningkatan mutu pendidikan dari keahlian yang dimiliki peserta didik,” ungkap Wakil Kepala Bidang Akademik MAN 5 Jombang, Nachrowi, M.Pd.

Selain melalui pengarahan, pematangan keterampilan tersebut juga ditempuh melalui studi banding ke beberapa MAN di Jawa Timur yang sudah terlebih dahulu menjalankan program kejuruan. Wakil Kepala Bidang Humas MAN 5 Jombang, Abdul Manaf, M.Pd. menegaskan, adanya studi banding memang bertujuan untuk menambah seraya memantik motivasi peserta didik dalam meningkatkan kompetensinya di bidang kejuruan.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

PROFIL MAN 5 JOMBANG
Tahun Berdiri: 1997
Akreditasi: A
Jumlah Guru: 72
Jumlah Peserta Didik: 475
Prestasi:
  1. Juara I Nasional Musabaqoh Hifdzil Quran Tahun 2022
  2. Medali Emas Tingkat Nasional di Kompetisi Sains Nasional Siswa Diponegoro Tahun 2022
  3. Medali Emas Kompetisi Sejarah Nasional Tahun 2022


Lebih baru Lebih lama