Kover buku 

Judul Buku : Nilai Persahabatan; Kumpulan Cerita Anak, Fabel dan Dongeng
Penulis : Siti Maisaroh, Guru dan Peserta Didik Kelas IV SDN Brudu Sumobito.
Penyunting : Fia Madinia
Penerbit : Boenga Ketjil
Tahun Terbit : 2022
QRCBN : 62-241-5710-644
Halaman : ix + 172

Pada suatu siang, kura-kura berjalan di hutan. Dia bertemu singa. Awalnya kura-kura takut, jika singa akan memangsanya. Tetapi singa hanya diam saja dan tidak menyerangnya. - Nilai Persahabatan, Karya M. Vildan.

JOMBANG – Penggalan fabel diawal paragraf karya peserta didik SDN Brudu Sumobito tersebut nampaknya berhasil membuat penasaran para pembaca untuk mengetahui cerita lengkapnya. Hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwa buku berjudul Nilai Persahabatan; Kumpulan Cerita Anak, Fabel dan Dongeng karya kepala SDN Brudu Sumobito, 3 guru dan 27 peserta didik SDN Brudu Sumobito ini laik untuk menemani pembaca sekalian diwaktu senggang.

Desain kover buku yang sangat mencerminkan tiga jenis karya yang termuat. Diantaranya adalah cerita anak dengan gambar tokoh anak laki-laki dan perempuan, dongeng tergambar melalui tokoh pangeran dan putri hingga fabel yang digambarkan dengan apik melalui tokoh harimau, rusa dan burung elang. Suasana kian menarik dengan latar tempat berupa gambar sebuah pepohonan di hutan rimba yang lebat.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab hampir 50 persen karya peserta didik berlatar tempat dan suasana hutan dengan dominasi tokoh singa, harimau, kura-kura dan kelinci. Selain hewan yang umum dijadikan tokoh dalam fabel tersebut terdapat beberapa peserta didik yang terbilang kreatif memunculkan tokoh hewan yang jarang dijumpai menjadi tokoh fabel, seperti belalang dan lebah.


 Sontak hal tersebut cukup dapat membuat penasaran kembali membuncah. Lantaran pembaca seakan diajak berpikir lebih dalam membayangkan bagaimana tokoh belalang yang sedang berdialog. Lebih dari itu, membaca fabel tentu membuat nada membaca kita berubah-ubah, seperti nada berat untuk tokoh yang kejam laiknya singa dan nada yang ringan untuk tokok kelinci. Kemudian harus membuat nada baru untuk suara belalang dan lebah sesuai dengan kreatifitas para pembaca tentunya.

Selain fabel tersebut, terdapat cerita anak yang juga menarik untuk dibaca. Seperti karya berjudul Nenek yang Baik dan Ibuku Sayang. Kedua cerita tersebut sangat menggambarkan betapa polosnya penulis yang terkesan tak muluk-muluk dalam menyampaikan isi hatinya. Namun hal sederhana tersebut justru memiliki keotentikan sebuah karya, sesuai dengan usia dan perasaannya dan tak terbumbui dengan hal lain yang terkesan hiperbola.

Terdapat ilustrasi cerita yang selain penuh warna dan menggabarkan tokoh dan latar suasana dalam cerita, tentunya juga sangat menghibur pembaca, terkhusus bagi peserta didik yang belum lancar membaca. Tentu hal tersebut sangat membantunya dalam berimajinasi. Terakhir yaitu adanya foto dan data diri penulis yang tercantum, tentu menjadi ide menarik seraya berharap ada secercah kebanggaan dan harapan bahwa penulis kelak akan mengenang karya tersebut dan menjadikannya motivasi untuk lahirnya maha karya yang lebih baik di kemudian hari.

Peresensi/Foto:  Rabitha Maha/Istimewa
Lebih baru Lebih lama