Simulasi pelaksanaan SRK. (Donny)


JOMBANG –
Mendongkrak perfoma seorang guru merupakan bagian penting dari esensi pendidikan. Sebab hal ini yang juga sangat menentukan kualitas dari pendidikan, terutama di lingkup anak usia dini. Oleh karenanya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, (Kemendikbudristek) RI telah menggagas pembaruan supervisi di tingkat PAUD, dengan tajuk Supervisi Reflektif Kolaboratif (SRK).

Dalam pelaksanaannya, SRK tidak melibatkan secara langsung seluruh TK yang ada. Melainkan terlebih dahulu dilaksanakan dengan pembinaan lewat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) PAUD inti dan mitra Kemendikbudristek RI yang ada di level daerah. Termasuk pula di Telatah Kebo Kicak, yang beranjak melaksanakan SRK lewat pengimbasan dari GTK mitra Kemendkibudristek RI kepada 10 TK Negeri Pembina.

Untuk bentuk pengimbasannya pula, guru mesti memanfaatkan segala media digital yang sudah mudah diakses saat ini. Tak lupa, melalui komunitas juga dapat diberdayakan sebagai medium pengimbasan SRK.

Salah satu GTK PAUD mitra Kemendikbudristek RI Kabupaten Jombang, yang juga Kepala TK Al-Wardah Peterongan, Eni Lailiyah, S.Pd. M.Pfis. menjabarkan, dalam mekanisme pelaksanaan SRK, supervisi sudah tak dilakukan secara dua arah. Artinya hanya melibatkan kepala dan guru. Melainkan menambah pula dua guru yang bertindak sebagai penilai saat dilakukan penilaian/supervisi.

Baca Juga: 19 SD Terbaik di Jombang Versi Kemendibudristek RI

“Selain itu, terdapat pula pra SRK yang mana kepala satuan pendidikan mesti memberikan modul ajar ketika supervisi. Selanjutnya masih dalam pra SRK, hasil supervisi tersebut akan di refleksi bersama dengan dua guru yang hadir. Adapun refleksi ini melingkupi kelebihan serta kekurangan metode pembelajaran yang dilangsungkan dan hasilnya juga diberikan ke guru yang di supervisi. Walhasil pada tahap pra SRK, guru sudah menemukan poin yang mesti diperbaiki kala pelaksanaan SRK,” ujar Eni Lailiyah.



Sederhananya SRK bertujuan agar guru dan kepala satuan pendidikan terlibat dalam proses penilaian yang meliputi modul, metode, dan media ajar rekannya sendiri. Taktis SRK menekankan pada perbaikan secara kolaboratif dan bukan penghakiman seorang guru melalui niai supervisi yang dahulu tidak ada tindak lanjut pasca supervisi dilakukan. Senyampang itu pula serangkaian SRK mulai dari pra, pelaksanaan dan pasca, pengimbasan akan mudah dilakukan, karena guru sejawat sudah terlibat dan mengetahui seluruh proses SRK. Namun juga perlu digarisbawahi untuk pengimbasan SRK sendiri diperlukan modal berupa komitmen yang kuat, supaya mutu pendidikan bagi PAUD di Kabupaten Jombang bisa meningkat senapas dengan upaya perbaikan kompetensi guru melalui SRK ini.

Pendiskusian hasil SRK. (Donny)

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Senen, S.Sos., M.Si. melihat, penerapan SRK ini sendiri selaras dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kesesuaian ini menurutnya tercermin dari nilai reflektif serta kolaboratif yang menjadi kunci keberhasilan SRK.

Terakhir Senen menegaskan, “Untuk bentuk pengimbasannya pula, guru mesti memanfaatkan segala media digital yang sudah mudah diakses saat ini. Tak lupa, melalui komunitas juga dapat diberdayakan sebagai medium pengimbasan SRK. Semuanya tentu bertujuan baik, supaya sama belajar dan berjuang untuk menaikkan kualitas mutu pendidikan PAUD, khususnya di Kabupaten Jombang ini.

Reporter/Foto: Donny Darmawan

Lebih baru Lebih lama