![]() |
Peserta didik sedang melakukan pembelajaran. (ist) |
NASIONAL – Membentuk masyarakat yang inklusif di masa kini dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman akan pentingnya pendidikan inklusi dan keberadaan sekolah inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Kepala Pendidikan Inklusi Cikal (PIC), Husnul Chotimah mengatakan, sekolah inklusi pada dasarnya dibentuk dan dihadirkan dengan menerapkan prinsip inklusivitas untuk mendorong, mengoptimalkan, dan mengembangkan setiap potensi anak-anak berkebutuhan khusus.
Untuk diketahui, PIC merupakan lini pendidikan inklusif di Rumah Main Cikal dan Sekolah Cikal sebagai sekolah inklusi di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Wanita yang akrab disapa Nuli itu menyebutkan, secara umum terdapat lima alasan yang harus dipahami oleh orangtua mengenai akan peranan sekolah inklusi dan alasan sekolah inklusi dibutuhkan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Sekolah Inklusi Berikan Akomodasi Pembelajaran dan Modifkasi Kurikulum
Nuli menjelaskan, pendidikan inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi seperti Sekolah Cikal dimulai dari menghadirkan akomodasi pembelajaran dan modifkasi kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Sekolah inklusi mendorong anak-anak berkebutuhan khusus untuk terlibat dalam aktivitas pembelajaran dan interaksi yang lekat dengan peserta didik reguler dalam kelas besar di akomodasi belajar.
Lebih lanjut ia mengatakan, akomodasi pembelajaran adalah dukungan penyesuaian belajar anak berkebutuhan khusus yang mencakup beberapa hal, mulai dari penyesuaian pemberian instruksi, bentuk materi belajar dan tugas. Kemudian, pengaturan belajar dan pengelompokan peserta didik (individual, kelompok kecil, dan kelompok besar), penjadwalan waktu belajar, serta cara peserta didik merespons proses pembelajaran. Sedangkan modifkasi kurikulum adalah melakukan penyesuaian terhadap pengetahuan yang diajarkan atau diharapkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus dipelajari.
Dalam memberikan modifkasi belajar, lanjut dia, Cikal melakukan beberapa penyesuaian kurikulum sesuai dengan tingkat kemampuan anak berkebutuhan khusus (ABK). Di Sekolah Cikal, pendidikan inklusif mengedepankan prinsip personalisasi dan kompetensi sehingga kurikulum dan moda belajar disesuaikan dengan melakukan akomodasi dan modifkasi untuk memenuhi kebutuhan masing-masing anak dalam memaksimalkan potensinya.
Baca Juga: Pentingnya Sarpras, Perbaiki Mekanisme Pelaporannya
Seluruh aspek di sekolah, lanjut dia, telah dipersiapkan sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Menurut Nuli, pendidikan inklusif dengan prinsip inklusivitas penting dihadirkan di sekolah. Salah satunya seperti di Sekolah Cikal, prinsip ini didasarkan pada upaya, dorongan, dan cita-cita memenuhi kebutuhan dan pengembangan potensi setiap anak termasuk anak-anak berkebutuhan khusus di dalam kehidupan.
Sekolah Inklusi Mengasah Kemampuan Kognitif dan Fungsional ABK
Sebagai sekolah inklusi, Nuli mengungkapkan, Sekolah Cikal melalui lini Pendidikan Inklusi Cikal senantiasa memberikan pendampingan berupa akomodasi belajar dan modifkasi kurikulum menyesuaikan kebutuhannya serta mengasah pengembangan diri anak. Pengembangan tersebut, kata dia, termasuk fungsi kognitif dan fungsional anak yang dapat diterapkan langsung dalam keseharian anak bersama orangtua di rumah dan di luar sekolah.

Nuli melanjutkan peserta didik dengan kebutuhan khusus di sekolah Cikal didampingi untuk mengembangkan berbagai keterampilan dan kompetensi, bukan hanya pada keterampilan kognitif, tetapi juga murid dapat mengembangkan keterampilan belajar untuk dirinya. Selain itu, peserta didik dapat mengembangkan diri pada keterampilan mengenali emosi dan regulasi emosi. Nuli mengatakan, murid memiliki keterampilan bagaimana membangun interaksi yang sehat, positif, adaptif serta dapat berkontribusi dalam komunitas.
Sekolah Inklusi Dampingi Minat, Bakat, Pendidikan Lanjutan, dan Karier Anak
Nuli menyebutkan bahwa sebagai sekolah inklusi, Cikal juga mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengoptimalkan pengembangan dirinya di luar akademik. Pengembangan tersebut, baik membantu mengoptimalkan keterampilan hidup, membangun kemandirian, mampu membuat keputusan untuk dirinya, dapat mengenali dirinya, mengetahui emosi dan keinginannya, serta meregulasi emosinya dengan berbagai program pengembangan diri.
Nuli melanjutkan di Pendidikan Inklusi Cikal misalnya, kami menyiapkan program vokasional yang lebih beragam untuk menyiapkan anak dalam mengasah potensi/bakatnya, memperdalam keinginan. Kemudian, lanjut dia, mempersiapkan serta memberikan gambaran terkait potensi/bakat mereka tersebut dengan dunia industrinya pada masa depan.
Tak hanya itu, Nuli mengungkapkan, Sekolah Cikal dan Pendidikan Inklusi Cikal bahkan memiliki program magang bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk melatih dan membangun kesiapan pemilihan minat, bakat, dan karier anak.
Sekolah Inklusi Menerapkan Prinsip dan Nilai Inklusivitas
Nuli menuturkan, sekolah inklusi menerapkan prinsip inklusivitas dengan baik dalam proses belajar dan interaksi keseharian dengan menggerakkan proses observasi dan analisis perkembangan anak sesuai dengan profilnya. Program-program di sekolah inklusi bertujuan untuk mendukung pencapaian tujuan belajar maupun pengembangan dirinya serta menyiapkan murid untuk terampil dalam hidup sebagai bagian dari komunitas.
Di Sekolah Cikal misalnya, lanjut Nuli, kehadiran Pendidikan Inklusi Cikal menggerakkan proses observasi dan analisis perkembangan anak secara berkala yang dilakukan agar dapat menentukan dukungan dan strategi yang sesuai dengan profil anak. Tak hanya menerapkan prinsip inklusivitas, ia menjelaskan, Sekolah Inklusi seperti Sekolah Cikal juga menerapkan tiga nilai inklusivitas, yakni presensi, partisipasi, dan prestasi.
Nuli mengatakan presensi atau kehadiran berkaitan dengan di mana tempat para peserta didik belajar dan frekuensi kehadiran peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah atau institusi pendidikan. Sementara itu, partisipasi bermakna dan berkaitan dengan kualitas pengalaman peserta didik saat proses belajar berlangsung, sedangkan prestasi ABK adalah fokus pada pengembangan diri anak.
Lingkungan Sekolah Inklusi Siapkan ABK Terbiasa dengan Masyarakat Umum
Nuli menyebutkan bahwa sekolah inklusi mendorong anak-anak berkebutuhan khusus untuk terlibat dalam aktivitas pembelajaran dan interaksi yang lekat dengan peserta didik reguler dalam kelas besar di akomodasi belajar. Tak hanya itu, kata dia, dalam interaksi, Cikal melalui program Personal and Social Education mengajarkan peserta didik reguler untuk menumbuhkan sikap saling menghargai atau menghormati sesama teman dengan segala keunikannya.
Dia melanjutkan hal inilah yang menjadikan Sekolah Cikal menjadi ramah anak dan menghindari terjadinya bullying, dan secara perlahan membiasakan anak-anak dengan kebutuhan khusus berinteraksi dalam keseharian. Apabila ingin memberikan pendidikan inklusi kepada buah hati, Anda bisa mengunjungi beberapa tempat Pendidikan Inklusi Cikal yang berlokasi di tiga kota besar di Indonesia. Lini Pendidikan Inklusif di Sekolah Cikal tersebut akan mengakomodasi dan mengoptimalkan potensi anak-anak berkebutuhan khusus.
Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia