Ilustrasi peserta didik berangkat sekolah. (ist)


NASIONAL - Saat ini Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 untuk semua jenjang pendidikan sudah dimulai. Setelah proses PPDB 2023 selesai dilaksanakan, para peserta didik akan memulai tahun ajaran baru 2023/2024 pada bulan Juli mendatang. Namun tahukah kamu ada alasan tersendiri kenapa tahun ajaran baru di Indonesia selalu dimulai di bulan Juli.

Melansir laman sekolah BPK Penabur, Senin (22/5) menerangkan beberapa alasan tahun ajaran baru di Indonesia selalu dimulai di bulan Juli.

Sejarah Tahun Ajaran Baru

Sebelum tahun 1979, tahun ajaran baru di Indonesia selalu dimulai pada bulan Januari. Di era tersebut, anak-anak masuk sekolah pada awal Januari, tidak lama setelah tahun baru. Sementara tahun ajarannya selesai pada bulan Desember pada tahun yang sama.

Baca Juga: SMP Negeri 2 Plandaan Perangi Bullying dan Kenakalan Remaja

Namun, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menjabat saat itu, Daoed Joesoef yang menjabat selama periode waktu 1978-1983 melakukan banyak sekali kebijakan baru. Salah satunya terkait awal tahun ajaran baru. Melalui Undang-undang Nomor 0211/U/1978, Daoed mengatur bahwa tahun baru yang awalnya dimulai pada bulan Januari harus mundur di bulan Juli.

Akibatnya, tahun ajaran 1978 yang saat itu seharusnya telah berakhir pada bulan Desember 1978, harus mundur hingga Juni 1979. Tahun ajaran 1978-1979 kala itu juga tercatat sebagai tahun ajaran terpanjang dalam sejarah, yaitu selama 1,5 tahun.

Alasan Tahun Ajaran Baru di Indonesia Dimulai Bulan Juli

Berikut alasan Menteri Pendidikan Daoed Joesoef mengubah tahun ajaran baru di Indonesia dimulai bulan Juli setiap tahunnya:

Agar Tidak Menyulitkan Rencana Anggaran Pendidikan
Tahun ajaran baru sebelumnya yang dimulai pada Januari dianggap terlalu dekat dengan agenda tutup buku anggaran setiap akhir tahun. Dengan begitu, jadwal awal masuk sekolah pun harus berubah agar dapat menyesuaikan. Kemudian tahun ajaran baru dipilih bulan Juli atau di pertengahan tahun. Sehingga anggaran biaya pendidikan tetap dapat dilakukan tanpa banyak kendala.



Desember Adalah Musim Hujan
Di kebijakan sebelumnya, tahun ajaran baru dimulai bulan Januari dan berakhir di bulan Desember. Hal ini juga menjadi salah satu bahan pertimbangan Daoed Joesoef untuk mengubah jadwal awal masuk sekolah dari bulan Januari ke Juli. Salah satunya karena berkaitan dengan musim hujan di bulan Desember.

Saat awal tahun ajaran dimulai di bulan Januari, maka pelajar akan punya masa libur di bulan Desember yang merupakan musim hujan. Hal ini dinilai dapat merusak masa liburan mereka. Agar para murid bisa menikmati masa liburannya dengan optimal, Daoed Joesoef pun mengganti jadwal tahun ajaran baru ke bulan Juli.

Disesuaikan dengan Tahun Ajaran Luar Negeri
Di luar negeri, awal masuk sekolah selalu dimulai saat tengah tahun, bukan pada awal tahun. Atau tepatnya setelah para peserta didik di sana liburan musim panas. Daoed Joesoef pun saat itu mencoba menyesuaikan awal tahun ajaran baru di Indonesia agar bisa sama dengan negara lainnya. Waktu itu Daoed Joesoef ingin para generasi muda Indonesia yang melanjutkan sekolah di luar negeri bisa dimudahkan sebab jadwal tahun ajarannya sudah sama.

Demikian alasan kenapa tahun ajaran baru di Indonesia selalu dimulai pada bulan Juli. Peserta didik yang saat ini mendaftar PPDB 2023 tentu tidak sabar memasuki tahun ajaran baru 2023/2024 di sekolah baru dan teman-teman baru.

Sumber/Rewrite: kompas.com/Tiyas Aprilia

أحدث أقدم