Kegiatan ekspresi warna yang dilakukan secara berkelompok. (ist)


PLANDAAN – Salah satu bentuk kekerasan fisik dan emosional yang paling umum terjadi pada anak adalah perundungan atau bullying dan kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan. Oleh karenanya pihak satuan pendidikan harus memiliki jurus untuk memeranginya seperti yang tengah diupayakan SMP Negeri 2 Plandaan.

Baca Juga: Parade Drumband dan Pawai Budaya Hiasi Kemeriahan Perayaan HAN Kecamatan Peterongan

Kepala SMP Negeri 2 Plandaan, Drs. Bambang Setiyawan, M.Ed. tak menampik bahwa kasus kenakalan remaja juga terjadi di satuan pendidikan yang diampunya. Mulai dari yang terbilang sederhana seperti mengganti nama panggilan dengan nama lain hingga kasus perundungan dan kekerasan fisik antar peserta didik.

Keakraban yang terjalin antara peserta didik. (ist)

Bambang Setiyawan mengatakan bahwa hal tersebut terjadi lantaran beberapa faktor. Diantaranya adalah kondisi orangtua yang bersifat permisif atau serba mengizinkan hingga kasus keluarga yang kurang harmonis, penyalahgunaan ilmu bela diri hingga kondisi kesehatan mental dan kesalahan pergaulan lainnya yang dialami peserta didik.

Peserta didik mengekspresikan warna yang dibuat. (ist)

Guru BK sekaligus Ketua Pelaksana Projek, Sonhadi, S.Pd. menyampaikan bahwa pelbagai upaya dilakukan untuk memerangi segala tindakan kenakalan remaja baik pra atau pencegahan atau paska terjadi, namun diakui memang tak semudah membalikan telapak tangan. Seperti sosialisasi perihal inklusi, teguran verbal, hukuman kedisiplinan seperti lari keliling lapangan atau push up, pemanggilan orangtua hingga penyelesaian dengan pihak yang berwenang.

Acara dibuka oleh Kepala SMP Negeri 2 Plandaan, Drs. Bambang Setiyawan, M.Ed. (ist)

Sementara itu, Koordinator Projek yang juga sebagai guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Plandaan, SRI Mulyani, S.Pd. mengutarakan bahwa berkenaan dengan kenakalan remaja terdapat agenda terbaru yakni Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Bangunlah Jiwa dan Raganya. Agenda tersebut dibagi menjadi tiga materi utama yakni kenakalan remaja dengan kegiatan membuat video pencegahan, materi bullying yang berkolaborasi dengan Komunitas Ruang Berbagi Jombang (Rubijo) dan Kesehatan Mental dengan agenda makan bersama dan pagelaran drama.

Tim Pelaksana Projek SMP Negeri 2 Plandaan Bersama Tim Rubijo. (ist)

Ditutup oleh Koordinator Projek sekaligus Guru IPA SMP Negeri 2 Plandaan, Lilis Sumaiyah, S.Pd. bahwa agenda ini dikhususkan untuk peserta didik kelas VII. Rangkaian acara dimulai sejak tanggal 22 Mei sampai dengan 4 Juni. Kegaitan yang digelar secara kolaborasi dengan komunitas dan narasumber dari luar satuan pendidikan sangat berdampak positif bagi peserta didik. Selain memberikan nuansa baru juga antusias peserta didik terbilang lebih tinggi.

Reporter/Foto: Rabitha Maha/Istimewa


Lebih baru Lebih lama